Siapakah Lilith? Dia adalah sosok yang dikenal dalam cerita
rakyat Yahudi dengan asal-usul misterius dan kemudian juga muncul di
Mesopotamia, dimana mitos ini menceritakan Lilith sebagai pasangan
pertama Adam. Lilith digambarkan sebagai mantan pasangan Adam tertulis
dalam Alphabet of Ben Sira. Lilith diciptakan setara dengan Adam, dan
ketika Adam meminta bahwa derajat pria lebih tinggi darinya, Lilith
mengucapkan nama Tuhan dan terbang melarikan diri ke Laut Merah.
Adam mengeluh kepada Tuhan dan kemudian Tuhan mengirim tiga malaikat untuk membawa Lilith kembali ke taman Eden. Lilith
menolak, dengan alasan bahwa Tuhan telah menciptakannya dengan membawa
penyakit pada bayi-bayinya dan membuat perjanjian dengan para malaikat
bahwa dia tidak akan membahayakan setiap bayi yang memiliki nama-nama
malaikat yang ditulis diatas tempat tidur bayi, dan seratus anaknya akan
tewas dalam sehari. Kisah ini menjelaskan mengapa Lilith menjadi salah
satu wanita pertama yang mengorbankan surga dan anak-anaknya sendiri
daripada berada dibawah seorang pria, dalam bahasa sekarang dikenal
'kesetaraan gender' yang sering terjadi pada wanita karir.
Dalam legenda Lilith dikaitkan dengan jimat dan Zohar, ringkasan
mistisisme Yahudi dan pengetahuan tentang alam roh. Zohar menggambarkan
dirinya sebagai Ular dan Lilith menjadi istri Sammael dari kalangan
malaikat. Lilith muncul dalam astrologi dan terkait dengan fase-fase
Bulan dan bintang Algol.
Legenda Lilith, Wanita Pertama Menolak Surga
Alphabet of ben Sirakh (Alphabetum Siracidis, Othijoth ben Sira) adalah
teks anonim abad pertengahan yang terinspirasi Kebijaksanaan Sirakh
sekitar tahun 700 SM hingga 1000 SM. Teks ini merupakan kompilasi dari
dua daftar peribahasa, 22 dalam bahasa Aram dan 22 dalam bahasa Ibrani
yang diatur dalam abjad Acrostics. Setiap pepatah diikuti komentar
Haggadic, teks ini juga dianggap sebagai satir dan berisi referensi
masturbasi, hubungan sedarah, dan pengobatan perut kembung.
Teks Alphabet of ben Sirakh telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin,
Yiddish, Yahudi-Spanyol, Perancis dan Jerman, terjemahan bahasa Inggris
parsial muncul di Stern dan Mirsky tahun 1998. Dalam teks ini
disebutkan:
Nebukadnezar berkata: "Sembuhkan anakku. Jika tidak, aku akan membunuhmu." Ben Sira langsung duduk dan menulis jimat dengan Nama Suci dan dia menulis diatasnya nama malaikat yang berguna sebagai obat dalam bentuk dan gambar, dengan sayap mereka, tangan dan kaki. Nebukadnezar menatap jimat itu: "Siapa ini?"
Para malaikat yang bertugas mengobati, mereka Snvi, Snsvi, dan Smnglof (Senoy, Sansenoy dan Semangelof). Sementara Allah menciptakan Adam sendirian, Dia berkata: "Ini tidak baik bagi seorang manusia hidup sendirian". Dia juga menciptakan seorang wanita dari bumi, sebagaimana Dia telah menciptakan Adam, dan memanggilnya Lilith. Adam dan Lilith mulai berseteru, Lilith berkata; "Aku tidak akan dibawahmu,' dan Adam berkata: "Aku tidak akan berada dibawahmu, tapi diatas. Bagimu lebih sesuai berada diposisi bawah, sementara aku menjadi orang yang unggul." Lilith menjawab: "Kita sama sebab kita berdua diciptakan dari bumi." Tapi mereka tidak akan mendengarkan satu sama lain, ketika Lilith melihat hal ini dia diucapkan 'Nama tak terlukiskan' dan terbang meninggalkan Adam berdiri dalam doa dihadapan Pencipta: "Penguasa alam semesta, wanita yang Kau berikan kepadaku telah melarikan diri." Yang Mahakudus memberkatinya, mengirim tiga malaikat untuk membawa Lilith kembali.
Yang Kudus berkata kepada Adam: "Jika dia setuju datang kembali, apa yang dilakukannya baik. Jika tidak, dia harus menerima seratus anak-anaknya mati setiap hari." Para malaikat segera berangkat dan mengejar Lilith, mereka menyalip di tengah laut, di perairan perkasa dimana Mesir ditakdirkan tenggelam. Mereka mengatakan firman Allah, tapi Lilith tidak ingin kembali. Para malaikat berkata, 'Kami akan menenggelamkanmu di laut."
"Tinggalkan aku!" katanya. "Aku diciptakan hanya untuk membawa penyakit pada bayi. Jika bayi laki-laki, aku memiliki kuasa atas dirinya selama delapan hari setelah kelahirannya, dan jika perempuan,... selama dua puluh hari."
Ketika malaikat mendengar kata-kata Lilith, mereka bersikeras agar dia kembali. Tapi Lilith bersumpah kepada mereka dengan nama Allah yang hidup dan yang kekal. "Setiap kali aku melihat Mu atau nama Mu atau bentuk Mu dalam jimat, aku tidak akan berkuasa atas bayi-bayi itu." Dia juga setuju menerima seratus anak-anaknya meninggal setiap hari. Oleh karena itu,... setiap hari seratus setan binasa dan untuk alasan yang sama, kita menulis nama-nama malaikat di jimat pada anak-anak. Ketika Lilith melihat nama-nama mereka, dia ingat akan sumpahnya, dan bisa memulihkan anak-anak.
Lilith, Ibu Dari Anak-Anak Setan
Asal bahasa Lilith kemungkinan besar dari kepercayaan Sumeria kuno, roh
malam yang memangsa manusia ketika mereka tidur. Lilith mungkin
menyerupai Ardat Lili, atau sosok yang merayu laki-laki di malam hari
dan mencuri sperma mereka untuk mengembang biak-kan anak-anak setan. Dia
juga disebut-sebut Lilitu, roh malam bersayap yang memangsa wanita,
memangsa wanita-wanita bersalin dan bayi yang dilahirkan.
Di Sumeria, Lilith diterjemahkan dalam kata 'Lil' yang berarti air,
nafas, dan roh, kemungkinan besar identik dengan udara dan roh. Hal ini
juga berkaitan dengan ejaan asli Liloth yang diterjemahkan dalam bahasa
Ibrani sebagai roh. Nama Lilith juga dikaitkan dengan terjemahan Kramer
dalam Epos Gilgamesh
(ki-Sikil lil-la-ke). Meskipun terjemahan Kramer diartikan sebagai
'Gadis Lila, tercinta, pendamping, ataupun pembantu', kata ini
menyiratkan bahwa setan atau pendamping spiritual 'Lila' berada di
pohon. Lila juga diartikan sebagai 'malam' dan 'kabut' yang berhubungan
dengan monster malam.
Entitas lain dalam legenda Lilith terkait dengan Lamia yang menyerang
ibu-ibu hamil, merayu laki-laki dan melahap organ internal. Lamia juga
dikenal sebagai pembunuh anak yang mirip dengan kisah Lilith, dia
membunuh anak-anak manusia karena membunuh anaknya sendiri. Lamia
memiliki hubungan cinta dengan Zeus, dan kecemburuan Hera menyebabkan
dirinya membunuh anak-anak Lamia. Dan sebagai pembalasan, Lamia mulai
menculik dan membunuh anak-anak manusia.
Bangsa Ibrani telah lama mengadopsi mitos ini, nama Lilith atau Liloth
kemungkinan besar berkembang sejak tahun 600 SM, atau setelah pembuangan
Ibrani di Babilonia. Beberapa bukti ditemukan pada mangkuk mantera
Ibrani yang digunakan sebagai perlindungan, diduga dibuat tahun 600 SM,
setidaknya tiga ratus tahun sebelum adanya Ben Sira.
Sebelum adanya Alphabet of Ben Sira, ada juga cerita rakyat Yahudi
tentang seorang wanita yang menggunakan 'Nama Tuhan yang tak
terlukiskan' agar bisa keluar dari dominasi seksual, diceritakan:
"Ketika para malaikat datang ke bumi untuk persembahan dan memperhatikan anak-anak perempuan dengan segala kasih karunia dan kecantikan mereka, mereka tidak bisa menahan gairah mereka. Shemhazai melihat seorang gadis bernama Istehar, dan dia jatuh hatinya kepadanya. Istehar berjanji untuk menyerahkan diri padanya, jika dia mengajarinya 'Nama tak terlukiskan' dengan cara mengangkat dirinya ke surga. Dia menyetujui permintaan itu.
Tetapi begitu dia tahu,... dia mengucapkan 'Nama tak terlukiskan' itu dan naik ke surga tanpa memenuhi janjinya kepada malaikat Shemhazai. Tuhan berkata "Karena dia terus menyendiri dari dosa, Kami akan menempatkan dirinya diantara tujuh bintang, dan bahwa laki-laki mungkin tidak akan pernah melupakannya" kemudian Istehar dimasukkan ke dalam konstelasi Pleiades."
Legenda Istehar/Istahar juga sama dengan kisah Dewi Yunani Astraea,
mungkin diadopsi oleh orang-orang Yahudi Hellenic untuk menciptakan
cerita tentang Nefilim (setengah dewa) dan banjir besar di Bumi. Salah satu naskah Lamashtu dari Mesopotamia diterjemahkan Professor David Bernat, Religion Department, Wellesley College:
Yang Agung putri dari Surga yang menyiksa bayi
Tangannya jaring, pelukannya adalah kematian
Dia kejam, mengamuk, marah, pemangsa
Seorang pelari, pencuri, adalah putri dari Surga
Dia menyentuh perut wanita yang bersalin
Dia menarik keluar bayi perempuan hamil
Putri Surga adalah salah satu dewa, saudara laki-lakinya
Tanpa anak sendiri.
Kepalanya adalah kepala singa
Tubuhnya adalah tubuh keledai
Dia mengaum seperti singa
Dia terus-menerus melolong seperti iblis anjing
Dalam legenda disebutkan bahwa Lilith menemukan tempat istirahat di
reruntuhan dan kehancuran. Lilith juga terkait dengan Lamashtu, salah
satu Dewi Babilonia yang dikenal mencekik dan meminum darah bayi.
Lamashtu digambarkan sebagai Putri dari Surga, sesuai dengan penciptaan
Lilith langsung dari Tuhan. Dia digambarkan memiliki kepala singa dan
payudaranya menyusui anjing dan babi. Dia menaiki bagian belakang
keledai menuju dunia bawah, dimana ujung perahu berukir kepala ular.
Ruang antara gambar kakinya terdapat kalajengking sesuai dengan zodiak
Scorpio. Dan dia disebut-sebut sebagai istri Raja Iblis yang dikeluarkan
dari taman surga.