3 Skenario Kiamat Alam Semesta

September 30, 2015 Add Comment

Para fisikawan teoritis percaya bahwa alam semesta bisa berakhir suatu hari nanti – dan proses ini mungkin telah dimulai. Namun tidak ada yang tahu pasti bagaimana hal itu akan terjadi, ada tiga teori terkemuka yang dijuluki Big Rip, Big Freeze dan Big Crunch, yang mungkin salah satunya adalah skenario akhir alam semesta kita.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Saat ini sebuah kelompok yang berbasis di Munich, yang disebut Kurzgesagt, telah membuat video yang tentang bagaimana 3 teori ini menjelaskan akhir alam semesta.

1. Big Rip

Menurut skenario ‘big rip’, alam semesta akan terus mengembang dan laju pengembangannya semakin cepat tiap harinya. Dr Mat Pier dari Universitas Portmouth menjelaskan bahwa ekspansi atau pengembangan alam semesta ketika masih muda diperlambat oleh pengaruh gravitasi. Namun dalam kurun waktu 5 miliar tahun terakhir, alam semesta mulai mengembang dengan sangat cepat akibat kekuatan misterius yang para ilmuwan sebut ‘energi gelap’.
Lama kelamaan alam semesta diprediksi akan mengembang tak terkendali dengan laju setara kecepatan cahaya. Imbasnya, galaksi, bintang, hingga planet seakan tercabik-cabik hingga musnah tak tersisa.

2. Big Freeze

Menurut skenario big freeze atau juga sering disebut Heat Death, materi perlahan akan meluruh menjadi radiasi seiring alam semesta yang terus mengembang. Setelah triliunan tahun, bahkan atom yang membentuk materi yang tersisa akan mulai terdegradasi dan berdisintegrasi.
Bintang-bintang akan menua dan hancur, lubang hitam akan menguap dan akhirnya bahkan partikel cahaya akan lenyap.

3. Big Crunch dan Big Bounce

Skenario big crunch adalah kebalikan dari big rip. Jika energi gelap tidak sebanyak yang kita pikirkan saat ini atau jumlahnya menurun dari waktu ke waktu, gravitasi akan menjadi kekuatan yang mendominasi di alam semesta satu hari nanti.
Akibatnya laju ekspansi alam semesta akan melambat dan berhenti. Setelah itu, ia berbalik. Alam semesta akan menyusut dan terus menyusut. Galaksi akan bertabrakan dan bergabung seiring alam semesta menjadi lebih kecil dan lebih kecil.
Karena alam semesta yang lebih kecil juga berarti alam semesta yang panas, suhu meningkat di mana-mana sekaligus.
Seratus ribu tahun sebelum big crunch, radiasi latar belakang akan lebih panas dari permukaan bintang yang paling panas, yang berarti bahwa mereka akan dibakar dari luar.
Menit-menit sebelum big crunch terjadi, inti atom akan terkoyak sebelum lubang hitam super masif melahap semuanya.

Akhirnya, semua lubang hitam akan muncul sebagai mega lubang hitam tunggal super masif yang berisi seluruh massa alam semesta dan di saat-saat terakhir sebelum big crunch, lubang hitam tersebut melahap seluruh alam semesta, termasuk dirinya sendiri.
Teori big crunch biasanya diikuti oleh teori big bounce yang menyatakan bahwa alam semesta telah melalui siklus pengembangan dan penyusutan berkali-kali. Artinya setiap pengembangan yang diawali oleh big bang akan diikuti oleh penyusutan yang diakhiri oleh big crunch dan siklus tersebut berulang terus menerus. dan tiap alam semesta yang tercipta tak perlu sama dengan alam semesta sebelumnya atau sesudahnya.

Menariknya, teori big bang dan pengembangan alam semesta serta teori penyusutan alam semesta dan big crunch ini mirip dengan beberapa tafsiran dari ayat-ayat Al-Quran, seperti yang dapat andabaca disini

5 Nama Indonesia Sebelum Bernama 'Indonesia'

September 30, 2015 Add Comment


Tahukah kamu nama Indonesia berasal dari kata “Indo” dan “Nesie” yang dalam bahasa Yunani berarti kepulauan Hindia. Dan orang pertama yang menggunakan nama Indonesia untuk menyebut negara Indonesia adalah James Richardson Logan pada tahun 1869 di dalam buku karangannya yang berjudul “The Indian Archipelago and Eastern Asia” yang terbit dalam Journal of the Asiatic Society of Bengal (1849-1859).
Namun pada masa sajam colonial dulu, nama Indonesia sangat tabu untuk disebutkan, oleh sebab itu muncul beberapa nama atau sebutan yang telah diberikan oleh bangsa-bangsa asing untuk menamai Indonesia. Berikut ini adalah 5 nama lain Indonesia yang sempat diberikan oleh bangsa asing di masa lalu. Berikut info yang dikutip dari berjambang.blogspot.com

Hindia
Nama Hindia adalah ciptaan dari Herodotus, seorang ahli ilmu sejarah yang berkebangsaan Yunani (484-42m SM), beliau adalah bapak Ilmu Pengetahuan Sejarah yang sudah diakui di seluruh dunia.

Naderlandsch Oost-Indie/ Nederlandsch Indie
Nama ini pertama kali disebut oleh Cornelis de Houtman, seorang pelaut Belkamu yang berkuasa di Indonesia. seperti yang ditulis pada catatan sejarah, Cornelis de Houtman adalah bangsawan Be;kamu yang pertama kali memimpin pasukannya untuk masuk ke Indonesia pada tahun 1596.

Insulinde
Nama selanjutnya adalah Insulinde yang pertama kali disebut oleh Eduard Douwes Dekker atau dipanggil juga Multatuli di dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar pada tahun 1860. Nama ini di buat karena Multatulo merasa jijik mendengar nama Naderlandsch Indie yang diberikan oleh Belkamu. Adapun arti nama Insulinde berasal dari perkataan “Insulair”, “Insula” dan “Indus” yang dalam bahasa latin “Insula” berarti pulau dan “Indus” berarti Hindia sedangkan Insilinde berarti pulau Hindia.

Nusantara
Selanjutnya, ada nama Nusantara yang dalam perpustakaan India Kuno disebutkan untuk menamai Indonesia. adapun Nusantara atau Dwipantara berarti pulau-pulau yang berada diantara benua-benua. Dan dalam kitab Negarakertagama disebutkan kalau Nusantara adalah pulau-pulau kecil yang berada di luar tanah Jawa. Sedangkan dalam sejarah Melayu, dipakai nama Nusa Tamara. Nama inipin sesungguhnya berasal dari perkataan yang diucapkan Nusantara.

The Malay Archipelago
Nama ini diciptakan oleh Alfred Russel Wallace dalam tahun 1869, sesudah ia mengadakan perlawatan ke tanah air kita, dari tahun 1854 sampai dengan 1682. Adapun “Malay” artinya Melayu, “Archipel” yang berasal dari bahasa Yunani “Archipelagus” (dari asal Archi=memerintah; plagus= laut). Dengan demikian berarti menguasai laut atau berarti kumpulan pulau-pulau Melayu.

7 Fakta Menarik Tentang Gunung Everest

September 30, 2015 Add Comment
Gunung Himalaya

7 Fakta Menarik Tentang Gunung Everest - Sudah lebih dari 60 juta tahun lamanya, sejak Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay membuat sejarah menaklukkan gunung tertinggi di dunia ini, keinginan untuk menaklukan gunung semakin berkembang pesat. Para pendaki dari seluruh dunia menjadikan gunung ini sebagai target mereka untuk dinaklukkannya.

Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggris-nya dari nama Sir George Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest adalah gunung yang puncaknya mencapai jarak paling jauh dari paras laut.

Dua gunung lain yang kadangkala juga disebut sebagai gunung tertinggi di dunia adalah Mauna Loa di Hawaii, yang tertinggi jika diukur dari dasarnya pada dasar tengah laut, tetapi hanya mencapai ketinggian 4.170 m dari dan Gunung Chimborazo di Ekuador, yang puncaknya 2.150 m lebih tinggi dari pusat Bumi dibandingkan Gunung Everest, karena Bumi mengembung di kawasan khatulistiwa.Bagaimanapun juga, Chimborazo hanya mencapai ketinggian 6.272 m di atas paras laut, sehingga bahkan bukan merupakan puncak tertinggi di Andes.

Banyak fakta mengagetkan yang terjadi di lapangan selama pendakian dan tak terdengar oleh orang awam. Hal itulah yang menjadi hambatan dalam mendaki gunung ini. Bukan hanya itu, ternyata di gunung ini menyimpan banyak misteri yang bahkan tak terpecahkan. Salah satunya adalah berapa tinggi gunung ini yang ternyata selalu berubah-ubah setiap tahun.

Seperti dilansir dari Listverse, berikut 7 Fakta Menarik Tentang Gunung Everest. Sebelum memutuskan untuk mendakinya, ada baiknya pahami hal-hal berikut ini :


1. Gunung Himalaya Bukan Tertinggi di Dunia

Meskipun banyak yang mengatakan Gunung Himalaya merupakan tertinggi dari atas permukaan laut, ternyata ada gunung lain yang mengalahkan ketinggian gunung ini. Mauna Kea, sebuah gunung berapi tidak aktif yang berada di Hawaii memegang rekor sebagai gunung tertinggi di dunia hingga saat ini, mengalahkan Himalaya.
  
Memang, puncak Everest atau Himalaya ini berada pada ketinggian yang lebih tinggi, namun tidak membuatnya lebih tinggi dan menjadi yang tertinggi. Mauna Kea hanya mencapai ketinggian sekira 4.205 meter dari atas permukaan laut, akan tetapi gunung berapi ini meluas luar biasa sepanjang 6 ribu meter di bawah permukaan air. Diukur dari dasarnya di dasar laut, tinggi dari gunung ini mencapai 10.200 meter, sehingga hampir satu mil lebih mengalahkan Himalaya.

Hal ini kembali lagi pada kenyataan bagaimana Anda harus mengukurnya. Himalaya bukan merupakan gunung tertinggi ataupun puncak tertinggi, bahkan ada gunung lain seperti Chimborazo di Ekuador ketinggiannya mencapai 6.267 meter di atas permukaan laut. Hal ini terletak hanya satu derajat sebelah selatan dari khatulistiwa.

Mauna Kea ialah gunung berapi tidak aktif di Kepulauan Hawaii di Amerika Serikat. Mauna Kea memiliki ketinggian sekitar 4205 meter. Merupakan gunung berapi tertinggi di dunia jika diukur dari dasarnya, karena dasarnya terletak sekira 5.800 meter di bawah permukaan Samudra Pasifik sehingga total ketinggiannya mencapai 10 km. Dalam bahasa Hawaii, Mauna Kea berarti Gunung Putih karena puncaknya yang tertutup salju.


2. Pendaki Everest Wajib Bawa Sampah ketika Turun

Banyak gambar yang memperlihatkan kekotoran dari gunung tertinggi di dunia ini. Para pendaki mengotori area pegunungan selama perjalanan menuju puncak. Bukan hanya dikotori oleh mayat pendaki yang tidak bisa bertahan di dalam perjalanan, gunung yang puncaknya tertutup oleh salju ini juga dibuat kotor oleh ulah pendaki nya sendiri dengan sampah bekas makanan atau minuman mereka.
  
Diperkirakan sebanyak 50 ton limbah ada di kawasan ini pada musim pendakian. Lereng penuh dengan sampah botol minuman, peralatan pendakian usang, bahkan kotoran manusia. Sejak tahun 2008 , The Eco Everest Expedition telah mencoba mengatasi hal tersebut. Hasilnya, mereka dapat mengangkut 13 ton sampah sejauh ini. Bahkan pemerintah Nepal pun telah mengeluarkan kebijakan baru untuk para pendaki.

Para pendaki Gunung Everest harus kembali membawa 8kg sampah menyusul peraturan baru demi menjaga puncak tertinggi di dunia tersebut. Ini adalah berat minimal, di luar sampah para pendaki. Aturan ini merupakan salah satu cara baru yang mulai diberlakukan bagi para pendaki gunung agar dapat menjaga kebersihan di atas sana.

Minimal 8kg sampah yang mereka bawa sendiri juga akan mereka bawa kembali saat turun. Pemerintah Nepal juga telah mengambil tindakan hukum terhadap pendaki yang melanggar aturan baru tersebut meski belum diketahui apakah berupa denda atau hukuman lainnya.


3. Naik ke Puncak Himalaya, Harap Antre Dulu!

Meskipun mendaki ke puncak gunung ini membutuhkan biaya tidak sedikit, banyak pendaki bersikeras mendakinya. Bahkan, karena itulah di berbagai jalur pendakian terlihat kemacetan manusia.


Gunung Himalaya


Pada 2012 silam, pendaki gunung asal Jerman, Ralf Dujmovits, menangkap gambar mengejutkan yang menunjukkan ratusan pendaki mengantre untuk mencapai puncak. Iapun memutuskan untuk kembali ke camp setelah melihat antrean tersebut, selain itu pula berbarengan dengan cuaca buruk.
  
Pada Mei 2012, pendaki dikabarkan berkerumun di salah satu landmark yang berada di kawasan tersebut dan menunggu selama kurang lebih dua jam untuk sampai pada giliran mereka mendaki ke puncak. Dalam perjalanan hanya setengah hari, 234 pendaki berhasil mencapai puncak, namun empat orang lainnya tewas. Hal ini menyebabkan kekhawatiran besar atas proses pendakian.

Pengelola gunung akhirnya menambahkan tali yang dapat digunakan sebagai pegangan oleh para pendaki untuk mengurangi kemacetan karena memang kebetulan medan yang mereka lalui cukup curam. Bahkan ada beberapa pendaki menyarankan untuk dibuatkannya tangga permanen demi keamanan dan keselamatan.

Meski begitu banyak pendaki berusaha mencapai puncak Everest, pemerintah Nepal selaku penanggung jawab resmi kegiatan pendakian di Himalaya tersebut mengatakan tidak akan menghentikan aktivitas pendakian.


4. Gunung Everest Punya Beberapa Nama, Lho

Meskipun semua orang mengetahui gunung ini bernama Everest atau Himalaya, sebagian pribumi Tibet justru menyebutnya dengan nama kuno Chomolungma selama berabad-abad hingga kini. Arti pegunungan tersebut bagi mereka adalah Dewi Ibu.

Namun, bukan semata-mata hanya itu nama yang berkembang di kalangan masyarakat Nepal. Sagarmatha yang berarti dahi gunung juga menjadi populer di kalangan masyarakat Nepal dan bahkan hampir sebagian pendaki mengetahui nama ini.

Karena nama itulah kini gunung tersebut menjadi bagian dari Taman Nasional Sagarmatha, Nepal. Gunung ini hanya bernama Everest ketika surveyor Inggris, Andrew Waugh gagal menemukan nama lain yang dapat digunakan oleh kaum pribumi.

Hal ini diperuntukkan bagi mereka untuk memudahkan menyebut gunung tertinggi di dunia tersebut. Setelah mempelajari daerah sekitar dan masih tidak menemukan nama yang tepat, akhirnya ia memutuskan untuk menamakan Himalaya.


5. Percaya atau Tidak, Everest Bertumbuh Setiap Tahunnya

Ide kedua negara untuk melakukan penghitungan ulang untuk membuktikan berapa tinggi dari gunung ini dikatakan oleh para ahli adalah perbuatan yang sia-sia. Pasalnya, setelah diteliti lebih lanjut, puncak gunung ini selalu tumbuh tinggi sekitar empat milimeter setiap tahunnya.
  
Para peneliti mengatakan bahwa awalnya benua India yang merupakan daratan independen ini bertabrakan dengan Asia, sehingga membentuk Himalaya hingga saat ini.Akan tetapi hal yang luput dari penelitian saat itu adalah lempeng benua yang bertabrakan tersebut ternyata masih bergerak dan mendorong pertumbuhan gunung yang lebih tinggi.

Peneliti dari Ekspedisi Millenium Amerika mengatakan bahwa pada tahun 1999, mereka telah menempatkan perangkat satelit global positioning di bawah puncak untuk mengukur pertumbuhannya.Hasilnya menakjubkan, ketinggian gunung ini dipastikan selalu berubah setiap tahunnya.

Dari 8.848 menjadi 8.850 meter, dan bukan hanya ukuran puncak yang terus tumbuh, namun pergerakan keseluruhan aktifitas gunung ini juga semakin berkembang.


6. Umur Everest Bukan 60 Juta, tapi Ratusan Juta Tahun

Banyak peneliti mengatakan bahwa sejarah Pegunungan Himalaya ini sudah ada sejak 60 juta tahun lalu, akan tetapi sejarahnya telah ada sejak ratusan tahun lamanya. Bebatuan kapur dan sedimen yang ada di puncak gunung pernah menjadi bagian dari lapisan sedimen di bawah permukaan laut berusia 450 juta tahun yang lalu.
  
Seiring berjalannya waktu, lantai lautan bebatuan tersebut bersama-sama terdorong ke atas dengan kecepatan hingga 11 cm per tahunnya.Hingga pada akhirnya sampai lah pada posisi saat ini di puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. 

Formasi gunung ini mengandung fosil dari makhluk laut dan kerang yang sebelumnya berada di lautan luas.Seorang petualang, Noel Odell pertama kali menemukan fosil tertanam dalam bebatuan Everest pada tahun 1924.
  
Hal ini membuktikan bahwa puncak gunung adalah dasar laut yang terbentuk secara alami hingga saat ini. Spesimen bebatuan pertama dari gunung ini dibawa kembali oleh pendaki Swiss pada tahun 1956 dan tim pendaki Amerika pada tahun 1963.


7. Ada Sesosok Makhluk Incar Pendakian Anda di Everest

Ketika berada di atas ketinggian sekalipun, Anda tak luput dari pantauan hewan beracun ini, yang berada pada tekanan udara cukup rendah hingga bernapas pun sulit. Anda tetap tidak bisa bersembunyi dari serangan makhluk hidup ini. Euophrys omnisuperstes, atau yang lebih dikenal dengan laba-laba Himalaya dapat melompat dan bersembunyi di celah lereng gunung.

Persembunyian tersebut dilakukan untuk mengecoh para pendaki yang berada di gunung. Karena itulah, makhluk ini ditetapkan sebagai penghuni abadi gunung yang puncaknya berada di kawasan Tibet tersebut. Para pendaki mengaku telah melihat makhluk ini ketika berada di atas ketinggian 6.700 meter atau sekira 22 ribu kaki.

Laba-laba ini adalah spesies yang tergolong ke dalam famili Salticidae. Spesies ini juga merupakan bagian dari genus Euophrys dan ordo Araneae.Laba-laba yang banyak ditemui di kawasan Nepal ini memakan apapun serangga yang ada di sekitarnya.

Mereka hampir satu-satunya hewan yang berada secara permanen berbasis di ketinggian seperti burung. Akan tetapi, laba-laba ini termasuk ke dalam golongan hewan mematikan di dunia.




Sumber : http://kumpulan-berita-unik.blogspot.co.id/2014/06/fakta-menarik-tentang-gunung-everest.html#ixzz3n9AKxfXG
5 Kota di Dunia yang di Tinggalkan Penduduknya

5 Kota di Dunia yang di Tinggalkan Penduduknya

September 29, 2015 Add Comment

Banyak pulau pulau berpenghuni di dunia ini, namun ada juga pulau yang dulunya berpenghuni namun ada beberapa karena suatu hal pulau itu di tinggalkan oleh penghuninya. Apaja saja pulau itu? Lihat informasi berikut ini yang dikutip dari unikgaul.com

1. Pulau Hashima Jepang

Pulau Hashima adalah sebuah pulau kecil bebatuan yang hanya memiliki luas 15 acre yang terletak dilepas pantai Nagasaki Jepang. Pada masa jayanya pulau ini adalah pulau yang sangat penting dimana merupakan pusat utama pertambangan batubara di Jepang hampir seabad lamanya. Pulau ini berada diatas deposit batubara yang cukup besar.
Pada mulanya pulau ini dimiliki oleh sebuah keluarga penduduk setempat yang mulai menambang batu bara disana secara tradisional, lalu dibeli Mistubishi Corporation pada tahun 1890 dan mulai saat itu kejayaan Hashima dimulai.Karena letaknya yang cukup jauh sekitar 18 mil dari Nagasaki membuat Mitsubishi membangun rumah-rumah buat para pekerjanya daripada harus menyediakan feri setiap hari pulang dan pergi untuk para pekerjanya. Sebuah apartement permanen dibangun dimana keluarga para pekerja mendiami sebuah kamar yang sempit dan harus berbagi kamar mandi dan dapur dengan keluarga lainnya.
Fasilitas pelengkap bagi daerah tersebut kemudian mulai dibangun seperti theater, praktik dokter, restoran dan bar, dan kota ini menjadi padat dan seluruh komplek dikota tersebut dihubungkan oleh terowongan bawah tanah, pada puncaknya di tahun 1959 pulau Hashima adalah kota yang paling padat penduduknya dimuka bumi dimana dihuni oleh 5259 jiwa berarti 835 orang untuk area seluas 2.5 hektar.Tidak semua para pekerja di Hashima bekerja disana atas kemauan mereka sendiri, dimasa perang dunia ke-2 pemerintah Jepang memaksa para pekerja China dan Korea bekerja disana, Sekitar 122 dari 500 pekerja asal Korea meninggal disana antara tahun 1939-1945.
Setelah perang dunia ke-2 para pekerja di pulau tersebut mendapat berbagai macam kemewahan dan fasilitas seperti televisi dan radio dll.Namun pada bulan Januari 1974 dimana penggunaan minyak bumi sebagai sumber energy lebih banyak dipakai dibandingkan batu bara, Mitsubishi Corp mengumumkan bahwa tambang tersebut akan ditutup, dan dibulan April tahun 1974 adalah saat dimana para penghuni terakhir pulau tersebut diangkut oleh feri meninggalkan pulau itu.

2. Centralia, Pennsylvania USA

Centralia adalah sebuah kota yang pada masa jayanya dihuni oleh 3000 jiwa yang berdiri sejak tahun 1866 akibat booming tambang batu bara yang terdapat di kota tersebut namun tambang tersebut juga yang membuat kota tersebut mengalami kehancuran.
Ditahun 2005 hanya 12 orang setelah sebelumnya ditahun 1981 masih dihuni 1000 orang akibat terbakarnya tambang di tahun 1962, kebakaran ini terjadi karena pembakaran sampah yang dilakukan oleh para pekerja yang secara tidak sengaja membuat cadangan batu bara yang ada dibawah kota tersebut terbakar, hal ini membuat efek pusat cadangan batubara yang ada menjadi ikut terbakar dan sangat susah dipadamkan, semua teknik telah dilakukan dan biaya yang tak ternilai jumlahnya telah dikeluarkan namun tidak dapat memadamkan api pada kandungan batubara yang begitu besar.
Di tahun 1981 setelah 20 tahun api terus menyala, seorang anak terperosok kedalam sebuah lubang yang terbuka namun ia berhasil selamat dari lubang menganga sedalam 150m dengan berpegangan pada akar, lubang ini mengeluarkan gas karbon monoksida yang beracun.Pemerintah federal mengeluarkan dana 42 juta dollar untuk memindahkan sisa penduduk yang masih bertahan di tahun 1982 dan secara resmi menutup kota tersebut, hanya 20 warga yang tinggal sebagai warga liar di bekas rumah yang dulunya resmi milik mereka, jalur utama keluar dan masuk ke kota tersebut ditutup karena tanah-tanah disekitar kota tersebut terbuka dan mengeluarkan gas putih yang beracun. Dan hampir sebagian besar rumah dan bangunan tersebut terbakar oleh api.

3. Kadykchan, Rusia

Kadykchan adalah sebuah kota yang dibangun usai perang dunia ke-2 sebagai kota bagi para pekerja tambang batu bara dan keluarga mereka, ditahun 1996 6 orang pekerja tewas akibat ledakan dalam tambang batu bara tersebut dan untuk menghindari bahaya tambang tersebut ditutup dan 12.000 jiwa yang menghuni kota tersebut diungsikan yang membuat kota tersebut menjadi sunyi dan tak berpenghuni.

4. Prypiat, Ukraina

Pada tanggal 26 April 1986 terjadi ledakan pada reaktor no 4 di reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina yang saat itu masih menjadi sebuah negara bagian dari Uni Sovyet. Kejadian tersebut adalah kejadian terburuk sepanjang sejarah dalam proses pengolahan sumber daya nuklir menjadi tenaga listrik.Efek radiasi akibat dari ledakan tersebut menyebar keseluruh Ukraina dan menyebabkan ribuan orang tewas di Ukraina dan Rusia dan efek dari radiasi tersebut menyebar ke seluruh negara hingga tahun 2006.
Pemerintah Uni Sovyet mendapat kritikan keras karena tidak bergerak cepat untuk memperingatkan warganya tentang bahaya tersebut, walaupun begitu kota-kota terdekat dengan reaktor tersebut penduduknya dievakuasi dan menetapkan zona 18 mil sebagai zona eksklusif yang terlarang untuk dimasuki.Prypiat adalah sebuah kota yang hanya berjarak 3 mil dari reaktor Chernobyl dan penduduknya sebagian besar adalah para pekerja di reaktor tersebut, sekitar 44.000 jiwa menghuni kota ini dan baru 60 jam setelah kejadian para penduduk kota tersebut di evakuasi
Prypiat ditetapkan sebagai wilayah yang tidak aman untuk dihuni dan dibutuhkan waktu ratusan tahun hingga aman untuk dihuni oleh manusia.

5. Humberstone dan Santa Laura, Chili

Kota Humberstone di Chili berdiri tahun 1862 sebagai kantor pusat pertambangan nitrat La Palma. Pada tahun 1925 kota ini berubah namanya menjadi Humberstone diambil dari nama seorang manajer pertambangan asal Inggris yang telah membuat kota kecil tersebut menjadi makmur.Baik Humberstone dan kota tetangganya Santa Laura mengalami booming dan kemakmuran karena produksi nitrat mereka, kedua kota ini jaya pada era tahun 30an dan 40an dimana selain merupakan pusat pertambangan juga merupakan pusat pengolahan nitrat
Nitrat pada masa itu merupakan unsur terpenting dalam proses pembuatan pupuk namun sejak akhir 30an industri juga sudah mulai membuat pengganti berupa nitrat sintetis yang lebih murah.Akibat semakin banyaknya produksi nitrat sintetis yang lebih murah membuat permintaan akan nitrat menurun dan cepat atau lambat kejayaan kedua kota tersebut memudar, hingga akhirnya 3 dekade kemudian yakni di tahun 1961 secara resmi kantor pertambangan nitrat dikota tersebut ditutup.Yang tersisa dari kejayaan kedua kota tersebut hanyalah tumpukan pasir, gurun dan sekolah-sekolah serta museum yang telah ditinggalkan, sementara itu masih dapat dilihat hingga kini rumah-rumah para pekerja dan mesin-mesin pengolahan yang terdapat di pabrik-pabrik yang telah ditinggalkan.
Disana juga masih dijumpai Hotel Humberstone dengan fasilitas kolam renangnya yang telah kering air nya namun papan loncat nya masih tegak berdiri hingga kini.Di tahun 1970 pemerintah Chili menetapkan kedua kota tersebut sebagai monumen nasional, dan ditahun 2005 ditetapkan sebagai situs warisan budaya oleh UNESCO.
Rumah ‘Ngeyel’ di Jalan Tol Pejagan Brebes

Rumah ‘Ngeyel’ di Jalan Tol Pejagan Brebes

September 28, 2015 Add Comment

Ingatkah Anda dengan rumah lima lantai milik Luo Baogan yang kokoh berdiri di tengah jalan raya di Wenling, Provinsi Zhejiang, Cina. Ternyata fenomena serupa bisa Anda jumpai saat melintas di Tol Darurat Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah. Fenomena seperti ini biasa disebut rumah paku
Ada satu rumah milik Rojiun, warga Desa Rancawuluh RT 01 RW 06, Kecamatan Bulakamba, Brebes, yang masih berdiri kokoh di tengah jalur tol sepanjang 20 kilometer itu yang masih penuh debu. Rumah model limasan itu satu-satunya bangunan yang belum berhasil dibebaskan oleh pengembang jalan tol.
“Harga ganti untung belum cocok,” kata Juli Setyawan, 25 tahun, putra Rojiun.
Mulanya, cerita Juli, seperti yang dikutip dari tempo.co, pemerintah memulai proyek jalan tol pada 2008. Saat itu, harga ganti untung yang ditawarkan untuk satu meter persegi tanah non sawah sebesar Rp 90 ribu. Nominal itu dianggap terlalu rendah. Ayahnya, kata Juli, bersikukuh tak mau melepas tanah dan bangunannya bila harga terlampau murah.
Sementara, tetangga mereka mau menjual tanahnya akibat isu yang dihembuskan oleh oknum proyek. Aksi itu menimbulkan kekhawatiran di tengah warga bila skenario pembelian lahan menemui jalan buntu. “Tatangga saya ditakut-takuti bakal dibeli lebih murah bila tak kunjung dilepas,” ujar Juli.
Toh, upaya menghembuskan isu itu tak mempan. Kata Juli, ayahnya tak bergeming karena harga ganti untung tak masuk akal. “Kami minta ganti untung tanah dan bangunan seluas 700 meter persegi senilai Rp 1,5 miliar dan bisa negosiasi,” dia menambahkan.
Nominal itu, Juli berujar, sangat wajar. Sebab, pembayaran dengan harga tersebut tak hanya mencakup ganti untung tanah dan bangunan. Tapi termasuk kompensasi tutupnya toko material yang dirintis ayahnya akibat jalur utama ke rumah itu sudah tertutup tembok beton terowongan.
Hingga kini, kata Juli, negosiasi masih buntu. Tak mengherankan saat pemerintah membuka Tol Pejagan-Brebes Timur yang sebenarnya belum rampung, rumah Rojiun masih kokoh berdiri. Akibatnya, jalan beralaskan tanah pasir dan kerikil yang awalnya lurus menjadi bercabang dua sekitar 200 meter sebelum rumah Rojiun.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan memberi atensi khusus pada rumah Rojiun. Menurut dia, rumah di tengah jalur tol itu menjadi fenomena unik bagi pemudik saat tol darurat itu dibuka. “Saya pantau dari helikopter memang kendaraan melambat menjelang rumah di tengah tol itu,” dia berujar.
Fenomena rumah paku seperti ini juga terjadi di seluruh dunia dan rumah-rumah paku lainnya dapat anda baca disini