‘Kuburan Vampir’ Abad ke-17 Ditemukan

December 27, 2015 Add Comment

Sayakasihtahu.com - Kebangkitan paganisme– pemujaan terhadap benda-benda- di masa lalu, telah membawa kepercayaan terhadap setan menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat awal-modern. Namun, sebuah komunitas Polandia kuno menemukan cara untuk mengatasinya.


Salah satu cara agar setan tak bangkit kembali adalah mengubur mayat dengan benda tajam, seperti sabit besi melengkung yang dikalungkan di tenggorokan atau pinggul dari tubuh orang mati. Menurut kepercayaan Polandia kuno, dijamin bahwa jika orang mati itu bangkit kembali, mereka tidak bisa berjalan jauh.


Hal itu ditemukan di lima kuburan yang telah digali oleh para arkeolog. Kuburan dari abad ke-17 ditemukan di pemakaman Drawsko, Polandia.


Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Dalam situs itu, ditemukan empat kerangka yang dikuburkan dengan arit yang dikaitkan dengan tombak di sisi kanan kirinya, tepat di tenggorokan. Sementara, kuburan kelima, sebuah sabit menempel di panggul.


Para peneliti, Marek Polcyn dan Elżbieta Gajda, mengemukakan praktik penguburan tersebut sering dipandang sebagai tindakan ‘anti-vampir,’ atau dapat dikatakan lokasi itu adalah makam para ‘vampir’. Namun, mereka mengabaikan istilah ‘makam vampir’ untuk membuka diskusi untuk termasuk cakupan luas dari kepercayaan masyarakat kuno akan setan.


“Kemungkinan jenazah itu dikuburkan dengan serangkaian logam ditubuhnya untuk mencegah mereka bangkit lagi dan menyakiti orang yang masih hidup. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka justru dilindungi dari kekuatan setan,” tulis para peneliti itu dalam Antiquity seperti dilansir dari Daily Mail.


“Menurut kepercayaan rakyat, koin tembaga adalah alat untuk melindungi perempuan saat mereka melahirkan, anak-anak serta mereka yang meninggal dari arwah jahat,” tambah studi itu.


Selain itu, bisa jadi sebuah ritual yang dirancang untuk melawan ilmu hitam dan sihir.


Lima kerangka dengan arit di tubuhnya yang ditemukan di antara 250 makam tidak ada bedanya dengan kerangka lain. Mereka dalam kondisi baik.


Kerangka itu dikuburkan dengan cara seragam. Kepala mereka dikelilingi dengan koin-koin tembaga.


Namun mereka menemukan adanya 5 kerangka dengan arit ditubuhnya.


Sebuah arit ditemukan di leher pria dewasa yang berusia 35 hingga 44 tahun dan perempuan dewasa berusia 35 hingga 39 tahun. Koin tembaga juga ditemukan tak jauh dari tengkorak mereka. Itu berarti koin, arit dan jasad dikuburkan secara bersamaan.


Salah satu kerangka adalah milik seorang wanita lebih tua, mungkin berusia 50 hingga 60 tahun ketika ia meninggal. Tubuhnya dikuburkan dengan arit yang mengelilingya pinggulnya dan sebuah batu ukuran sedang di lehernya. Sementara itu, tulang di rongga mulutnya berwarna, menunjukkan ia dikubur dengan koin tembaga di mulutnya.


Kerangka Berkalung Arit, ‘Kuburan Vampir’ Abad ke-17 Ditemukan


Dua kerangka lain ditemukan dengan arit yang diletakkan di leher. Kerangka itu dipercaya milik perempuan berusia 30 hingga 39 tahun serta remaja putri berusia 14 hingga 19 saat meninggal.
Para ahli percaya, kerangka termuda tewas akibat trauma. Kemungkinan besar karena tenggelam.
Di situs kuburan itu, mereka dimakamkan dengan peti mati kayu.


Arit mungkin digunakan untuk mencegah orang mati dari kebangkitan dan berjalan lalu meneror yang masih hidup. Tapi, mungkin juga bisa menjadi upaya simbolik untuk menangkal setan dan melindungi jiwa pemakainya.Takhayul menyatakan bahwa sebuah ‘kematian yang buruk,’ akan menyebabkan orang mati untuk bangkit.


Kematian seperti tenggelam, keguguran, bunuh diri, mati sebelum dibaptis, atau bahkan kematian pada pernikahan sendiri dapat menyebabkan seseorang untuk berubah menjadi salah satu dari 14 setan.


Orang-orang yang dianggap memiliki kemampuan supranatural, juga akan berisiko menjadi setan. Umumnya, para ahli nujum tersebut dikuburkan di luar pemakaman atau di lokasi khusus di mana transformasi akan terjadi.Di lokasi Drawsko, para peneliti mencatat bahwa jasad-jasad itu dikubur secara tradisional meski ditemukan arit di tubuh mereka.


“Yang dikuburkan di Drawsko, tidak peduli seberapa jahat mereka mungkin telah dianggap oleh warga desa mereka. Sehingga mereka dikuburkan dengan upacara Kristen,” tulis para peneliti.

“Meskipun mereka menguburkan dengan cara yang patut, namun ‘setan’ masih di bawah kesadaran kolektif mereka ditandai dengan adanya logam arit itu,” tutup tulisan studi itu.

Sumber:
terselubung.in 

Ditemukan: Gua yang Mengungkap Sejarah Tsunami di Aceh

December 26, 2015 Add Comment
Sebuah gua ditemukan dekat pusat gempa pemicu tsunami di Indonesia, yang memuat jejak ombak raksasa hingga 7.500 tahun yang lalu. Sebuah bukti dari 'arsip alam' langka yang menunjukkan kapan kira-kira bencana berikutnya bisa terjadi.

Temuan gua di pesisir Aceh ini menunjukkan, bahwa terbukti ada alur waktu terpanjang dan terinci oleh tsunami-tsunami yang pernah terjadi di lepas pantai bagian barat provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Tepatnya di dekat pusat gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter yang memicu ombak setinggi 30 meter pada 26 Desember 2004 lalu yang menewaskan 230.000 orang di sejumlah negara, separuhnya di Indonesia.

Gua batu kapur ini terletak hanya beberapa meter di lepas pantai Banda Aceh, dan berada satu meter di atas ombak setinggi lutut, serta terlindungi dari badai dan juga angin. Hanya ombak besar yang dapat menggenangi wilayah pesisir yang mampu menyembur ke dalam gua itu.

Mulut gua yang diteliti ilmuwan. (pict: EOS)
The cave retains the deposits washed ashore by huge waves over thousands of years 


Kalangan periset sejak tahun 2011 lalu telah menemukan endapan pasir di dasar laut yang tersapu ke dalam gua ribuan tahun lalu dan berakhir secara rapih dalam lapisan-lapisan di antara kotoran kelelawar seperti kue geologis.

Analisa radiokarbon atas materi-materi yang ditemukan, termasuk kulit kerang dan sisa-sisa organisme mikroskopis, memberi bukti nyata bahwa telah terjadi paling tidak ada 11 tsunami yang menerjang daerah itu sebelum tahun 2004.



Periode yang bervariasi

Menurut kepala tim riset Charles Rubin, seorang ahli geologi gempa bumi (Earthquake Geology) yang meneliti jejak tsunami (Paleotsunami) dari Earth Observatory of Singapore (EOS) yang sudah berpengalaman dan banyak meneliti masalah gempa bumi di seluruh dunia, mengatakan bahwa, "Jangka waktu antar bencana memang tidak pasti".

Gua di Aceh rekam jejak tsunami (pict:earthobservatory.sg)


Yang terakhir sebelum 2004 terjadi sekitar 2.800 tahun lalu, namun ada empat tsunami yang terjadi dalam periode 500 tahun sebelum itu. Dan mungkin saja ada bencana alam lainnya.

Para peneliti mengetahui, misalnya, bahwa ada dua gempa bumi besar di seputar wilayah Banda Aceh sekitar tahun 1393 dan 1450.

Rubin mengatakan sebuah tsunami besar bisa saja menyapu bukti adanya bencana lain melalui erosi. Namun para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan ukuran ombak yang dapat memasuki gua.

"Kesimpulan yang bisa diambil adalah bencana besar yang terjadi tahun 2004 lalu itu bukan berarti tidak akan terjadi lagi dalam 500 tahun ke depan," kata Rubin, seraya menambahkan bahwa gua tersebut ditemukan secara tidak sengaja dan bukan bagian dari kerja lapangan yang direncanakan.



Memperlengkap data

Gempa bumi yang berujung pada tsunami 2004 mengejutkan banyak kalangan peneliti, karena patahan yang menghasilkan gempa bumi dahsyat itu, tidak aktif dalam ratusan tahun.

Dan sejak gempa besar terakhir lebih dari 500 tahun sebelumnya, tidak pernah ada sejarah lisan yang bisa membantu memahami risiko semacam itu.

Sejak 2004, banyak penelitian yang digelar untuk mencoba memahami sejarah pesisir barat pulau Sumatera dengan meneliti timbunan pasir, mengangkat terumbu karang dan data GPS.

GPR survey in the cave, Aceh, Indonesia (pict: EOS)


"Temuannya sangat signifikan," ungkap Katrin Monecke, seorang profesor ilmu bumi diWellesley College di Massachusetts, AS.

Ia mempelajari timbunan pasir tsunami yang ditemukan pada rawa-rawa di wilayah tersebut, namun tidak terlibat dalam penelitian gua, yang dipresentasikan pada konferensi Persatuan Geofisika Amerika di San Francisco.

Charles Rubin juga menjelaskan, "Lapisan pasir dalam gua merekam dalam jangka waktu yang sangat panjang dan memberi keterangan mengenai frekuensi gempa," ujar Rubin, kepala tim riset.

Meski rekaman jangka panjang terlindungi di dalam gua, Rubin mengatakan frekuensi tsunami tetap belum dapat diketahui secara pasti atau kapan kira-kira bencana dapat terjadi dalam periode singkat antara satu sama lain.

The Aceh tsunami record from about 7,500 to 3,000 years ago is impeccable (pict: EOS)



Perspektif ahli geofisika

Ahli geologi Kerry Sieh, direktur EOS yang juga turut serta dalam penelitian gua, telah memprediksi bahwa gempa raksasa dapat kembali mengguncang wilayah Aceh dalam beberapa dekade mendatang.

Gempa-gempa raksasa umumnya datang dalam bentuk siklus, dan terjadinya gempa pada tahun 2004 lalu meningkatkan lebih banyak tekanan pada patahan tadi. Namun sejarahnya sangat beragam, sehingga mustahil untuk memberi prediksi yang sangat tepat.

Charles Rubin with this reseach team's efforts focus on earthquake processes and active tectonics. 
The team is currently working on a comprehensive study of the great earthquakes 
along the Sunda megathrust using paleoseismic techniques. (pict: EOS)

"Dengan mempelajari tipe tsunami yang terjadi di masa lalu, mungkin kami dapat merencanakan mitigasi untuk tsunami berikutnya," ucap Nazli Ismail, kepala departemen fisika dan geofisika di Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh yang ikut mengerjakan proyek ini.

Kepulauan Indonesia terletak pada Cincin Api (Ring od Fire) dipinggiran samudera Pasifik, yaitu sebuah rangkaian gunung berapi yang memiliki garis patahan, yang mengelilingi hanpir seluruh cekungan di samudera Pasifik. Di tempat inilah banyak terjadi aktivitas seismik terbesar dan paling mematikan di dunia!


Sumber :
indocropcircles

Misteri Hantu Abraham Lincoln yang Gentayangan di Gedung Putih

December 25, 2015 1 Comment

Melewati beberapa generasi, para pengunjung dan pegawai Gedung Putih mengaku telah melihat hantu Abraham Lincoln. Bahkan, ada satu laman Wikipedia yang berkutat soal penampakan Abraham Lincoln.

Baru-baru ini seorang peneliti paranormal yakin ia memiliki bukti fotografis keberadaan arwah Abraham Lincoln di Gedung Putih.

Joshua P. Warren mengatakan bahwa suatu foto tahun 1950 di ruang bawah tanah Gedung Putih menunjukkan keberadaan sosok seperti hantu yang dipercaya sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat itu.

“Tempat pengambilan fotonya tepat di bawah kamar tidur Lincoln. Dan karena ia adalah hantu yang paling sering dilaporkan, saya kira itu bisa saja Lincoln.”

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Foto yang dimaksud diambil oleh Abbie Rowe, seorang juru foto langganan Gedung Putih. Dalam foto itu ada seorang di atas bulldozer di latar depan dan sekelompok orang di sisi kiri latar belakang. Namun di tengah latar belakang ada sosok pria yang sepertinya tembus pandang.


Dalam foto itu, ada seorang di atas bulldozer di latar depan dan sekelompok orang di sisi kiri latar belakang. Tapi di tengah latar belakang ada sosok pria yang sepertinya tembus pandang.

Warren mengatakan bahwa gambar aneh itu tidak dianggap hingga 2008 ketika foto itu muncul dalam buku biografi pemenang Pulitzer, Truman, garapan David McCullough pada 1992.

Salah seorang pembaca, Bob Martin, menulis surat kepada penggarap biografi itu, tapi tidak mendapatkan tanggapan.

Warren boleh saja percaya bahwa itu hantu Lincoln, tapi ada juga pendapat yang lain. Dalam dokumenter kecil tentang foto itu, sejumlah pihak menyebutkan long exposure atau double exposure sebagai penyebab tampilan seperti hantu dalam foto tersebut.

Namun Warren tidak sepakat, katanya, “Ada seorang pria di depan di foto itu berjalan di atas tumpukan puing. Dapat dilihat dari posisinya bahwa hanya ada 1 atau 2 detik antara pembukaan dan penutupan rana kamera.”


Bryan Bonner dari Rocky Mountain Paranormal Research Society menduga Warren salah. Katanya melalui surat elektronik, “Foto ini adalah contoh klasik foto arsitektur 1950-an. Artinya, tidak peduli dengan orang di dalam gambarnya, lebih kepada bangunannya. Dengan pengalaman fotografi selama 30 tahun, saya tidak ragu bahwa ini adalah sekadar gambar buram seseorang.”

Selanjutnya, Warren menengarai sosok hantu itu sedikit lebih tinggi daripada orang kebanyakan, berdasarkan tempat kepala orang-orang di kirinya.

Katanya dalam situs web, “Jika kita menganggap tiga orang itu memiliki tinggi rata-rata, artinya sosok tersebut lebih tinggi daripada rata-rata (walaupun kita tidak mengetahui ketinggian tanah di tempat konstruksi itu). Lincoln kira-kira setinggi 193 sentimeter dan ini konsisten dengan kemungkinan yang ada pada penampakan Lincoln itu.”

Ben Radford, wakil editor di Skeptical Inquirer, mengatakan bahwa penampakan hantu itu banyak terjadi pada foto dengan teknik long exposure, termasuk foto-foto Perang Sipil AS.

Katanya melalui surel kepada Huffington Post, “Tidak ada yang aneh tentang gambar itu. Saya malah akan heran kalau penelitian cermat pada foto-foto Rowe yang lain sekitar masa itu dengan perangkat yang sama malah tidak menunjukkan apa-apa.”

Lanjutnya, “Lucu, belum pernah ada orang yang menduga itu sebagai hantu presiden yang kurang terkenal seperti Fillmore atau Polk.”

Warren percaya ia bisa membuktikan kasus ini dengan lebih baik jika memiliki akses ke negatif aslinya atau adanya izin untuk berburu hantu di Gedung Putih. Sayangnya, izin untuk kedua hal itu ditolak.

Warren mengatakan bahwa gambar “hantu Lincoln” merupakan salah satu dari sekian banyak foro yang diambil pada masa pemerintahan Truman dan dinyatakan bukan rahasia pada 1978 oleh Jimmy Carter.

“Truman adalah seorang presiden ketika kecelakaan Roswell terjadi, bersamaan dengan pembentukan CIA dan NSA. Jadi mungkin saja masih ada sejumlah foto yang dapat mengejutkan kita.”

Sementara itu Radford malah lebih tercengang lagi ada orang yang menganggap “foto hantu paling terpercaya dan menajubkan” menurut Warren ini sebagai bukti serius tentang hal supernatural.

Katanya, “Kalau ini bukti fotografis terbaik tentang hantu—jika seorang pakar hantu tidak mengetahui bedanya long exposure dan hantu—maka bukti tentang hantu ini jauh lebih parah daripada yang saya bayangkan.”



Sumber:

11 Hal Remeh Ini Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang

December 24, 2015 Add Comment

Kepribadian tiap orang berbeda-beda. Bahkan dalam satu keluarga saja kepribadian belum tentu sama. Anda sebenarnya bisa menilai kepribadian seseorang hanya dengan melihat hal-hal kecil yang mungkin sepele.


Saat berkencan atau saat wawancara kerja, Anda bisa melihat atau menebak kepribadian lawan bicara Anda.


Hal-hal kecil bisa menceritakan banyak hal tentang psikologi dan kepribadian seseorang. Dalam penelitian ilmiah, beberapa perilaku umum digunakan untuk menilai kepribadian orang seperti yang dikutip dari liputan6.com:

1. Jabat tangan

Banyak orang yang menilai seseorang berdasarkan jabat tangan. “Jabat tangan yang kuat biasanya mencerminkan karakter yang kuat dan percaya diri. Adapun jabat tangan yang lemah biasanya menunjukkan kurangnya kepercayaan diri dan hampir selalu merupakan karakteristik orang-orang yang mencari cara mudah dalam melakukan pekerjaan,” tulis Julian Parge.

2. Apakah datang tepat waktu

nda pernah terlambat ketika janji dengan orang? Membuat orang lain menunggu bisa menciptakan kesan negatif dari kepribadian Anda.

“Seseorang yang proaktif akan berada di sana pada waktunya, karena ia memotivasi diri, mental terorganisasi, dan menghargai waktu. Orang yang suka menunda-nunda akan terburu-buru dan datang terlambat,” kata Humaira Siddiqui.

Menurut ilmu pengetahuan, mereka yang terlambat kronis belum tentu orang yang tidak pengertian. Bisa saja mereka orang yang lebih santai.

3. Perlakukan staf restoran

Beberapa orang mengatakan mereka memperhatikan bagaimana orang lain berinteraksi dengan pelayan. “Saya tidak akan pernah berkencan dengan pria yang kasar kepada staf restoran,” kata Sati Marie Frost.

Bahkan seorang eksekutif mengatakan Anda dapat belajar banyak tentang seseorang berdasarkan cara dia memperlakukan pelayan, pelayan hotel, dan penjaga keamanan. Ron Shaich, CEO dari Panera Bread, mengatakan ia pernah menolak mempekerjakan seseorang karena dia baik padanya, tapi kasar kepada seseorang yang membersihkan meja di dekatnya.

4. Cara minum dari cangkir

Seseorang yang melihat ke dalam cangkir ketika minum cenderung lebih introspektif, sadar diri, idealis, dan terfokus. Seseorang yang melihat ke bibir cangkir ketika minum cenderung lebih dipengaruhi oleh orang lain, lebih sadar lingkungan, riang, ekstrovert, dan percaya.

5. Menggigit kuku

Penelitian menunjukkan mereka yang menggigit kuku atau menarik rambut mereka atau memegang kulit mereka cenderung perfeksionis, tidak dapat bersantai.

6. Tulisan tangan

Tulisan tangan Anda bisa mengatakan banyak tentang Anda. Orang-orang yang menempatkan banyak tekanan pada pena dan kertas untuk menulis sesuatu biasanya keras kepala dalam sikap. Mereka memiliki banyak keyakinan.

Grafologis profesional Kathi McKnight mengatakan huruf besar menunjukkan Anda orang yang berorientasi, sedangkan huruf kecil menunjukkan Anda introvert. Huruf yang miring ke kanan dapat berarti Anda ramah dan sentimental, mereka yang tidak miring sama sekali mungkin Anda pragmatis, dan tulisan yang miring ke kiri menunjukkan Anda introspektif.

7. Seberapa sering melihat telepon

Seorang pengguna anonim situs tanya jawab Quora menulis tentang orang memeriksa ponsel ketika menunggu, berbicara dengan orang tua mereka, berada di luar dengan teman-teman, atau ketika mereka sedang sendirian di depan umum.

Apabila Anda terus-menerus mengecek email atau feed Facebook, menunjukkan Anda mungkin kurang stabil secara emosional dan mencoba meningkatkan suasana hati Anda.

8. Kontak mata

Jabat tangan yang lemas dan kurang stabilnya kontak mata menunjukkan kurangnya pengendalian diri, memerlukan dorongan untuk menindaklanjuti, dan kemauan yang lemah.

Psikolog Adrian Furnham, PhD, menulis dalam Psychology Today menungkap, orang ekstrovert cenderung lebih sering dan lebih lama melihat saat berbicara daripada introvert. Secara umum, orang-orang yang melihat pasangan mereka lebih sering lebih percaya diri dan dominan secara sosial.

9. Musik kesukaan

Mengutip sebuah studi 2003, pengguna Quora Humaira Siddiqui mengatakan bahwa dia menilai orang berdasarkan jenis musik yang mereka dengarkan.

Studi ini menemukan orang yang mendengarkan musik ‘reflektif dan kompleks’ cenderung terbuka dengan pengalaman baru dan politik liberal. Mereka yang mendengarkan upbeat dan konvensional lebih mungkin menjadi ekstrovert dan atletis.

10. Warna favorit

Shivani Jha memiliki teori warna pilihan Anda mengungkapkan kepribadian Anda. Misalnya saja apabila warna favorit Anda kuning, Anda orang yang logis dan bernilai individualitas.

Psikolog industri Bernardo Tirado mengelompokkannya sedikit berbeda. Menurut Tirado di Psychology Today, pencinta merah ulet dan bertekad, sementara pencinta kuning senang belajar dan menemukan kebahagiaan dengan mudah.

11. Anjing atau kucing

Orang bisa menilai Anda berdasarkan hewan peliharaan Anda. Sebuah studi menemukan orang yang lebih memilih anjing umumnya lebih energik dan ramah, sementara mereka yang lebih memilih kucing cenderung lebih tertutup dan sensitif. Penelitian yang sama juga menemukan orang yang memelihara kucing cenderung lebih cerdas.





Sumber:

Ini yang Bikin Bule Iri dengan Orang Indonesia

December 24, 2015 Add Comment

Selama ini kita selalu iri dengan orang-orang bule. Tak hanya tentang fisik mereka yang menurut kita sejak lahir sudah ganteng dan cantik, mereka juga sangat beruntung karena bisa tinggal di negara yang semuanya serba canggih dan mudah. Padahal, sebenarnya mereka juga berpikir alangkah bahagianya jika lahir di negara lain yang lebih oke menurut para bule itu, dalam hal ini Indonesia. Ada banyak hal yang membuat mereka iri dengan kita. Berikut adalah 5 di antaranya.

1. Warna Kulit Orang Indonesia

Bule berjemur (Detik)


Seperti yang kita tahu, para bule selalu identik dengan kebiasaan mereka berjemur dengan menggunakan pakaian minimalis itu. Sebenarnya alasan mereka melakukan itu adalah untuk menjadikan kulit mereka berwarna cokelat. Sayangnya, warna cokelat ini selalu tidak pernah sempurna menurut mereka, dan dalam jangka waktu tertentu warna kulit asli bakal nampak lagi. Menurut bule, warna kulit kita orang Indonesia yang sawo matang sangat eksotis dan bisa dibilang lambang derajat keanggunan tertinggi.

2. Sikap dan Kebiasaan Orang Indonesia


Bule dan orang Indonesia (Boombastis)

Banyak bule yang kepincut dengan sikap dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sangat unik menurut mereka. Saling bertegur sapa, membantu satu sama lain dengan entengnya, ramah, dan sikap-sikap khas kita yang lain. Ditambah lagi sikap kita yang begitu welcomedengan mereka membuat para bule makin takjub dan kagum. Hal ini dikarenakan di negara asal mereka individualismenya begitu tinggi, sehingga meskipun berada di negara besar, mereka merasa hidup sendiri.

3. Keindahan Alam yang Luar Biasa

Bule di Indonesia (Liputan6)

Tak hanya tentang fisik dan kebiasaan, satu hal lain yang membuat para bule iri dengan kita adalah lantaran kita punya banyak sekali keindahan alam. Terbentang dari Sabang sampai Merauke, eksotisme alam Indonesia memang tak bisa terbantahkan. Alasan ini pula yang membuat mereka akhirnya rela melepas status kewarganegaraan asli dan menjadi WNI, tujuannya agar bisa menikmati semua keindahan ini seumur hidup mereka.

4. Kebudayaan Indonesia yang Beragam


Bule jadi sinden (Kompas)

Bule sangat kagum dengan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Entah itu upacara tradisonal, tari-tarian, musik, bahasa, kesusteraan, bangunan dan lain sebagainya. Hidup di luar negeri memang serba mudah karena modernitas, namun mereka tak memiliki hal-hal yang bersifat etnik seperti ini. Makanya, banyak bule yang excited ketika bersinggungan dengan budaya Indonesia.

5. Kekayaan Indonesia yang Melimpah Ruah


Indonesia (Linimasa)

Menurut para bule, negara terkaya dunia bukanlah Dubai, Brunei, atau bahkan negara-negara barat. Indonesia justru menurut banyak orang asing adalah negara terkaya di dunia. Ini karena di atas punggung Indonesia terhampar kekayaan alam yang sangat banyak dan melimpah. Minyak, uranium, emas, ikan, kayu, flora, fauna, semuanya ini ada di Indonesia. Sayangnya, kita seakan tidak pernah memiliki semua ini.



Sumber:
jadiberita.com 

7 Fakta Luar Biasa Galaksi Bima Sakti yang Kanibal

December 23, 2015 Add Comment
Galaksi Bima Sakti yang tersusun atas puluhan tatasurya itu pun mempunyai sejarah yang menarik sekaligus 'kelam' yang bisa membuat manusia takjub bahkan membantu memprediksi apa yang terjadi dengan nasib tatasurya tempat bumi kita berada di masa depan.

Ada banyak fakta mengejutkan yang tersimpan di balik gugusan bintang dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya ini.


1. Galaksi Bima Sakti adalah Kanibal



Ternyata Galaksi Bima Sakti tidak lah 'sebaik' dan seindah yang kita bayangkan. Untuk bisa sebesar saat ini, Galaksi Bima Sakti ternyata terus aktif memakan galaksi lain yang ukurannya lebih kecil.

Salah satu galaksi yang diketahui pernah menjadi korban kanibalisme galaksi kita adalah galaksi kerdil Sagitarius.

Selain itu, saat ini Galaksi Bima Sakti tengah 'memakan' galaksi Canis Major dengan sedikit demi sedikit membajak bintang-bintang milik galaksi kerdil tersebut.



2. Hanya 10 Persen Bagian Galaksi Bima Sakti yang Terlihat


Percaya atau tidak, gambar-gambar yang memperlihatkan Galaksi Bima Sakti yang biasa muncul di internet hanya mewakili 10 persen total massanya.

Sekitar 90 persen bobot Galaksi Bima Sakti ternyata diisi oleh 'dark matter' atau zat gelap yang tidak terlihat. Dark matter jugalah yang membuat manusia bisa melihat cahaya-cahaya yang dikeluarkan oleh bintang ketika sedang melintas di dekatnya.



3. Galaksi Bima Sakti Menjadi Rumah 200 Miliar Bintang

Klik gambar untuk memperbesar

Galaksi kita memang bukan galaksi dengan ukuran terbesar yang ada di alam semesta. Dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti 'hanya' disesaki oleh sekitar 200 miliar bintang.

Namun, terdapat perhitungan lain yang menyatakan bila bintang di Galaksi Bima Sakti mencapai 400 miliar. Perbedaan jumlah ini muncul akibat kelahiran atau kematian bintang saat terjadi supernova. Dalam satu tahun, Galaksi Bima Sakti tercatat dapat melahirkan 7 bintang baru.



4. Semua Gambar Galaksi Bima Sakti adalah Perkiraan Saja


Salah satu rahasia yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang adalah 'kepalsuan' foto Galaksi Bima Sakti.

Sejatinya, manusia dan teknologi canggih yang dimilikinya tidak mampu memotret Galaksi Bima Sakti dari atas, karena bumi kita sendiri adalah bagian dari Bima Sakti dan berjarak 26.000 tahun cahaya dari pusatnya.

Jika diibaratkan, memotret seluruh Galaksi Bima Sakti dari atas akan seperti berusaha memotret sebuah stadion sepak bola dari dalam stadion itu sendiri. Jadi, gambar-gambar atau foto Galaksi Bima Sakti yang kita lihat selama ini adalah buatan para ilustrator, tentunya dengan menggunakan perhitungan yang kurang lebih menyerupai aslinya.



5. Umur Galaksi Bima Sakti Sama dengan Umur Alam Semesta


Ilmuwan memperhitungkan bila umur dari Galaksi Bima Sakti adalah sekitar 13,6 miliar tahun, atau hampir sama dengan umur alam semesta yang diketahui sekitar 13,7 miliar tahun.

Hal ini diperkuat dengan penemuan bintang di gugusan bintang 'globular'. Bintang tersebut diklaim menjadi yang tertua di Galaksi Bima Sakti dan mempunyai umur hampir setua alam semesta.



6. Ada Lubang Hitam Raksasa di Tengah Galaksi Bima Sakti


Hampir semua galaksi di alam semesta diketahui mempunyai lubang hitam di bagian tengahnya, tak terkecuali Galaksi Bima Sakti.

Lubang hitam atau 'blackhole' yang berada di pusat galaksi kita tercatat mempunyai bobot sekitar 40.000 matahari dan mempunyai panjang 22,5 juta kilometer. Blackhole bernama Sagitarius A* tersebut masih terus melahap semua bintang atau planet yang ada di dekatnya alias sekitar pusat Galaksi Bima Sakti.



7. Galaksi Bima Sakti Sedang Bergerak Mengelilingi Pusat Alam Semesta



Seperti halnya bumi yang mengelilingi matahari, Galaksi Bima Sakti juga terus bergerak mengelilingi pusat alam semesta atau Cosmic Microwave Background (CMB). CMB sendiri adalah sisa radiasi dari ledakan Big Bang yang dipercaya memulai pembentukan alam semesta.

Namun, jangan samakan kecepatan gerak Galaksi Bima Sakti dengan bumi. Sebab, galaksi kita sekarang tengah bergerak dengan kecepatan 600 kilometer per detik. Dengan kecepatan itu, Galaksi Bima Sakti mampu melahap bintang atau apa saja yang ada di jalur orbitnya.


Sumber :
terungkaplagi


10 Tempat Terdingin Di Indonesia

December 21, 2015 Add Comment
Indonesia adalah negara beriklim tropis sehingga memiliki suhu yang stabil dan mempunyai dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Meski begitu, banyaknya polusi, membuat udara di Indonesia semakin panas. Walau di sinari Matahari sepanjang tahun Indonesia tetap memiliki kota yang berudara dingin. Berikut 10 tempat di Indonesia yang memiliki udara dingin yang dikutip dari Skyscanner.

1. Mulia, Puncak Jaya, Papua

Mulia merupakan kota pegunungan kecil yang terletak pada ketinggian 2.448 meter di atas permukaan laut. Meski kecil, Mulia cukup ramai dengan kehadiran banyak kantor pemerintahan. Jalan - jalan juga sudah beraspal dan infrastruktur pendukung pun sudah memadai walau jumlahnya masih sedikit.




Mulia memiliki satu bandara kecil yang hanya bisa dilandasi oleh pesawat jenis Caravan. Untuk ke sini, Anda bisa naik pesawat selama satu jam dari Jayapura dan melewati rute mendebarkan karena pesawat harus meliuk - liuk melewati sela - sela gunung.

2. Brastagi, Karo, Sumatra Utara

Terletak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, Brastagi memiliki udara yang cukup dingin. Diapit oleh Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, Brastagi memiliki pemandangan yang memikat, seperti Air Terjun Sikulikap.




Sekitar 1,5 jam dari Brastagi, Anda bisa mengunjungi Danau Toba yang tak kalah indah. Selain wisata alam, Brastagi memiliki wisata sejarah, seperti Desa Lingga dan Tongkoh. Bagi Anda yang suka buah, Brastagi bisa menjadi tempat yang cocok untuk berbelanja, karena Brastagi juga dikenal sebagai penghasil buah terbaik di Sumatera Utara.

3. Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat

Terletak 650 hingga 950 meter di atas permukaan laut, Padang Panjang memiliki udara yang cukup dingin. Tiga gunung mengelilingi Padang Panjang, yaitu Gunung Marapi, Gunung Singgalang, danGunung Tandikat.




Tak heran jika Padang Panjang memiliki cuaca yang sejuk. Curah hujan di sini pun cukup tinggi dengan rata-rata 3.295 mm per tahun dan suhu udara terendah 21.8 derajat Celcius.

4. Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur


Berlokasi di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut, Ruteng memiliki udara yang cukup dingin. Ruteng juga menjadi istimewa karena memiliki pemandangan seperti di Praha dengan bangunan yang bergaya Eropa. Selain itu, Ruteng memiliki area persawahan yang masih lebar dan hijau dan pemandangan gunung yang indah.



Ruteng juga memiliki gua di mana pernah ditemukan sisa - sisa tulang manusia purba Homo Floresenesis, yaitu Gua Liang Bua. Sementara untuk Anda yang gemar wisata sejarah, Anda bisa datang ke Desa Adat Compang Ruteng yang memiliki rumah tradisional seperti Honai di Papua.

5. Gayo Lues, Aceh

Sebagai kabupaten terisolasi di Aceh, Gayo Lues terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Gayo memiliki pesona yang luar biasa seperti jalur pendakian ke Gunung Leuser dan pemandian air panas di Puri Betung.




Selain itu kabupaten ini merupakan penghasil sayur dan buah terbaik di Aceh. Tentunya Gayo Lues paling terkenal sebagai penghasil Kopi Gayo yang telah mendunia.

6. Baturraden, Purwokerto, Jawa Tengah

Baturraden terletak di daerah pegunungan di sebelah selatan Gunung Slamet dan dengan ketinggian 980 meter di atas permukaan laut. Posisi ini menjadikan Baturraden memiliki suhu yang sejuk pada siang hari dan dingin ketika malam tiba.



Meski kota kecil, Baturraden memiliki objek wisata alam yang menarik, seperti Air Terjun Pancuran Pitu dan Pancuran Telu, Bumi perkemahan, dan sebuah kompleks wisata edukasi yang menyimpan banyak satwa dari penjuru dunia, yaitu Kaloka Widya Mandala.

7. Wonosobo, Jawa Tengah

Wonosobo menjadi kota terdingin di Jawa Tengah. Kota ini memiliki suhu hingga 18 derajat Celcius pada siang hari dan 13 derajat Celcius pada malam hari. Wonosobo juga terkenal dengan tanahnya yang subur.



Untuk pemandangan alam, Wonosobo memiliki pemandangan alam yang eksotis dan merupakan salah satu jalur pendakian ke beberapa gunung ternama di Indonesia, seperti Gunung Prau danDieng.

8. Ciwidey, Bandung, Jawa Barat


Hanya 44 km dari pusat kota Bandung, Ciwidey menjadi salah satu objek wisata favorit di Jawa Barat. Terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, Ciwidey terkenal oleh Kawah Putihdan pemandian air panas Cimanggu serta Walini. Selain itu, Ciwidey juga memiliki perkebunan teh yang sangat luas, yaitu Rancabali.

9. Lembang, Bandung, Jawa Barat


Selain Ciwidey, Lembang yang juga terletak tak jauh dari pusat kota Bandung turut menjadi destinasi wisata favorit akhir pekan wisatawan terutama yang berasal dari Jakarta. Di samping terkenal dengan perkebunan stroberi dan Gunung Tangkuban Perahu, Ciwidey menjadi tempat berdirinya observatorium terbesar di Indonesia, yakni Bosscha.



Terletak di ketinggian antara 1.300 hingga 2.100 meter, Lembang juga memiliki sebuah air terjun yang masih sangat alami, yaitu Maribaya.

10. Batu, Jawa Timur

Hanya berjarak kurang 30 menit dari Malang, kota Batu memiliki banyak wisata alam dan buatan yang memesona. Kota kecil yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini sangat cocok untuk menjadi destinasi wisata keluarga.



Sebab, kota Batu memiliki cuaca yang sejuk dan banyak pilihan tempat wisata edukatif bagi anak. Untuk wisata alam, Batu memiliki pemandian air panas di Cangar, air terjun Coban Rondo dan Coban Sewu, olah raga paralayang dan outbond, taman bermain seperti Jatim Park, Museum Satwa, dan juga kebun binatang Batu Secret Zoo.









Sumber:

Mengungkap Asal-Usul Yeti Secara Ilmiah

December 19, 2015 Add Comment

Anda kemungkinan dapat membayangkan Yeti, bahkan jika anda belum pernah mengunjungi Himalaya. Mulai dari Scooby Doo sampai Doctor Who, Tintin dan Monsters, Inc., “Abominable Snowman” seringkali muncul di film, video games dan televisi selama puluhan tahun.

Dalam kebudayaan populer, Yeti berbentuk manusia kera berbulu dan berukuran besar, dengan kaki yang sama besarnya dan gigi setajam pedang. Bulunya berwarna abu-abu atau putih. Yeti seringkali digambarkan menjelajah pegunungan salju sendirian.

Apakah ada sesuatu di balik tokoh dongeng ini, lebih dari mitos dan imajinasi?

Dalam beberapa tahun terakhir genetika modern digunakan dalam meneliti Yeti Himalaya. Sebagai hasilnya, sekarang kemungkinan kita dapat memecahkan misterinya.

Seperti yang dikutip dari nationalgeographic.co.id, Yeti adalah salah satu “manusia-kera”. Di tempat lain di dunia, orang membicarakan dongeng Bigfoot atau Sasquatch. Bentuk Yeti asalnya dari cerita rakyat. Karakternya adalah bagian kuno yang penting dari legenda dan sejarah Sherpa, masyarakat yang tinggal pada ketinggian rata-rata 12.000 kaki di Nepal timur.

Shiva Dhakal mengumpulkan 12 cerita tradisional dalam bukunya Folk Tales of Sherpa and Yeti, yang di dalam ceritanya, binatang ini selalu merupakan makhluk berbahaya.


Sebagai contohnya, “The Annihilation of the Yeti” adalah tentang Sherpa yang membalas dendam terhadap sekelompok Yeti yang suka menyerang.

Mereka minum alkohol dan berkelahi di depan Yeti agar mereka menirunya dan saling menyerang.

Yang terjadi justru sebaliknya, Yeti yang selamat menyatakan akan balas dendam dan pindah ke puncak gunung serta melanjutkan hidupnya.

Cerita ini memenuhi salah satu tujuan utama cerita rakyat: memberikan pelajaran moral. Terutama memperingatkan masyarakat Sherpa tentang binatang liar yang berbahaya.

“Mungkin, cerita rakyat Yeti digunakan untuk memperingatkan atau kemungkinan terkait moralitas, agar anak-anak tidak pergi jauh dan mereka tetap aman di dalam masyarakatnya,” kata Dhakal.

Tetapi ketika pendaki gunung Barat mulai mengunjungi Himalaya, mitos ini berubah menjadi sesuatu yang lebih besar dan sensasional.

Pada tahun 1921, penjelajah dan politikus Charles Howard-Bury memimpin ekspedisi Inggris ke Puncak Everest.

Dia melihat jejak kaki besar dan diberitahu hal itu berasal dari “metoh-kangmi” atau “manusia salju beruang jantan”.

Ketika ekspedisi kembali, seorang wartawan mewawancara beberapa anggotanya.

Sayangnya, Henry Newman bukanlah wartawan yang baik saat melaporkannya. Dia menerjemahkan “metoh” menjadi “kotor”, dan kemudian memutuskan “mengerikan” kata yang lebih baik.

Saat itulah sebuah legenda lahir. Kesaksian penduduk setempat terus menerus diterjemahkan pengunjung Barat dan cerita manusia salju mirip kera berkembang.

Pada tahun 1950an, perhatian begitu tinggi. Sejumlah pendaki melakukan ekspedisi untuk mencari mahluk itu. Bahkan bintang film Hollywood, James Stewart, juga terpengaruh, dengan menyimpan ‘jari Yeti’. Di tahun 2011, tes DNA membuktikan benda itu adalah jari manusia.

Sejak saat itu, terdapat jejak kaki di salju, film amatir, foto kabur dan kesaksian pendaki gunung. Tengkorak yang diduga Yeti ditemukan, disamping bagian tulang dan rambut. Tetapi setelah diperiksa, benda-benda ini milik binatang liar lainnya seperti beruang, antelop dan kera.

Meskipun tidak terdapat bukti nyata, orang masih mencari Yeti di Himalaya. Yeti adalah contoh cryptozoology: pencarian mahluk yang tidak bisa disebut ada karena kurang bukti.

Pendaki gunung Reinhold Messner kemungkinan adalah pemburu Yeti yang paling terkenal. Dia menyatakan telah melihat satu Yeti di Himalaya pada tahun 1980an dan mengunjungi tempat itu berkali-kali untuk mengungkap misteri.

Teori Messner untuk menjelaskan semua kesaksian adalah sederhana: Yeti adalah seekor beruang.

Messner mengatakan legenda Yeti adalah campuran spesies beruang sebenarnya dan dongeng Sherpa tentang bahaya binatang liar. “Semua jejak kaki Yeti adalah dari beruang yang sama,” kata Messner. “Yeti adalah tokoh yang menakjubkan. Yeti adalah nyata.”

Dia menolak pemikiran Yeti adalah manusia-kera, seperti yang dikatakan Howard-Bury dan Newman. “Orang tidak menyukai realita, mereka menyenangi cerita-cerita gila,” katanya. “Mereka suka jika Yeti mirip Neanderthal, Yeti campuran manusia dan kera.”

Di tahun 2014, pandangan Messner mendapatkan dukungan yang tidak terduga: genetika.

Bryan Sykes, yang sebelumnya adalah profesor genetika Universitas Oxford di Inggris, memutuskan untuk melakukan sejumlah tes terhadap ‘Yeti’.

Bersama timnya, dia menganalisa contoh rambut dari primata yang diduga Yeti, sebagian berasal dari Messner.

Mereka kemudian membandingkan DNA Yeti dengan genom binatang lainnya. Tim menemukan dua sampel Himalaya – satu dari Ladakh, India dan yang lainnya dari Bhutan – secara genetis sangat mirip dengan beruang salju yang hidup 40.000 tahun lalu.

Hal ini mengisyaratkan Himalaya adalah tempat tinggal beruang yang belum diketahui, hibrida dari beruang salju kuno dan beruang coklat.

“Jika beruang ini tersebar luas di Himalaya, mereka kemungkinan menjadi dasar biologis legenda Yeti,” tulis tim tersebut.

Meskipun demikian pernyataan ini kemudian dipertanyakan.

“Beruang salju di Himalaya sepertinya memang suatu hal yang sangat menarik,” kata Ross Barnett dari Universitas Copenhagen Denmark.

Bekerja sama dengan Ceiridwen Edwards, saat itu dari Universitas Oxford, mereka memutuskan untuk melakukan tes ulang.

Sykes dan rekannya menempatkan semua data DNA pada pusat data umum GenBank. “Sangat mudah mengunduhnya,” kata Barnett.


Mereka menemukan kesalahan besar. “Tidak terdapat kepastian kecocokan terhadap beruang salju Pleistocene seperti yang mereka katakan,” kata Barnett.

“Kecocokannya pada beruang salju modern, dan kecocokan nyatanya hanya sekilas.”

Hal ini mengisyaratkan kesimpulan yang tidak terlalu menarik. Tidak terdapat populasi rahasia beruang salju tinggal di Himalaya.

Barnett dan Edwards menyimpulkan terjadinya kerusakan pada DNA dari rambut.

Ini memang dapat saja terjadi. Rambut adalah sumber baik DNA kuno, karena keratin memang mengesampingkan air yang merusak dari DNA, tetapi rambut dapat berkurang mutunya.

“Saya pikir saya kecewa,” kata Barnett. “Temuan tidak terduga adalah hal yang orang sukai. Kenyataan bahwa kami mematahkannya memang menyedihkan, tetapi pada akhirnya yang penting adalah mendapatkan kebenaran.”

Kajian ini diulang lagi oleh Eliécer Gutiérrez dari Smithsonian Institution, Washington, D.C. dan Ronald Pineof dari Universitas Kansas di Lawrence.

Setelah membandingkan sekuen DNA, mereka menemukan “tidak ada alasan untuk meyakini” sampel dua ‘Yeti’ bukan dari beruang coklat.

Sykes dan timnya mengeluarkan pernyataan mengakui kesalahan mereka.

Meskipun demikian mereka juga menekankan “kesimpulan bahwa sampel ‘Yeti’ Himalaya ini jelas bukan dari primata yang tidak dikenal, tetap tidak terpengaruh.” Dengan kata lain sampel tersebut tidak seperti manusia-kera.

Tetapi pemikiran mahluk mirip kera di pegunungan sekarang lebih dapat dipercaya dibandingkan beberapa puluh tahun lalu. Sekarang kita mengetahui populasi hominid tidak bisa tersembunyi untuk waktu yang lama.

Contohnya Denisovans, spesies manusia punah yang diketahui keberadaannya dari sejumlah kerangkanya di sebuah gua di Siberia.

Hal tersebut baru ditemukan pada tahun 2008. Analisa genetika mengisyaratkan mahluk ini bertahan hidup selama ratusan ribu tahun, baru menjadi punah sekitar 40.000 tahun lalu.

Spesies yang sudah punah lainnya yang bisa bertahan sampai belum lama ini adalah ‘hobbits’ Homo floresiensis yang kemungkinan bertahan hidup di Indonesia sampai 12.000 tahun lalu.

Hal ini mengisyaratkan kemungkinan terdapat populasi lain yang perlu dikaji.

Lewat tulisan di jurnal Nature pada tahun 2004, tidak lama setelah hobbit ditemukan, Henry Gee menyatakan, “Temuan bahwa Homo floresiensis yang masih bertahan hidup sampai baru-baru ini, secara geologis, menimbulkan kemungkinan cerita mahluk mirip manusia seperti Yeti kemungkinan ada benarnya.”

Jelas pemikiran ini ada dasarnya. Tetapi masalahnya, tetap tidak terdapat bukti yang kuat, dan jika populasi manusia-kera yang tidak dikenal memang ada, terdapat beberapa hal yang seharusnya kita ketahui.

Jika dapat berada di habitatnya, primata dan binatang besar lainnya mudah ditemukan, bahkan meskipun ini adalah jenis yang jarang ditemui.

“Jika ada yang melihat spesies primata yang benar-benar jarang, seperti bonobo dan orang-utan, buktinya ada dimana-mana dan sulit untuk terlewatkan,” kata Barnett.

“Ada tempat-tempat di Himalaya dimana populasi kera besar secara teoritis dapat bertahan hidup,” kata Vladimir Dinets dari Universitas Tennessee, Knoxville, yang bekerja di Himalaya.

“Tetapi di semua tempat ini terdapat manusia yang hidup disana, dan semua spesies mamalia yang lebih besar dari tikus secara teratur diburu dengan berbagai cara,”katanya.

Binatang harus menjelajah pada wilayah yang luas untuk mendapatkan cukup makanan, yang berarti sulit bagi mereka untuk tetap tersembunyi.

Iklim juga menjadi masalah. Primata akan kesulitan hidup di cuaca Himalaya yang keras.

“Bahkan jika mereka sekuat macaque Jepang, primata yang paling tahan dingin, mereka tetap harus turun ke hutan suptropik saat musim dingin,” kata Dinets.

“Hutan-hutan ini ada dalam bentuk kecil,” kata Dinets. “Sebagian besar telah dijadikan pertanian sejak lama.”

Dan Yeti tetap saja muncul.

Pada tahun 2011, ekspedisi dan konferensi yang dipimpin Rusia menyatakan telah menemukan “bukti yang tidak bisa dipertanyakan” tentang keberadaan Yeti, termasuk ditemukannya sebuah tempat tidur.

Meskipun demikian, Dinets yang lahir di Rusia mengatakan itu hanya usaha untuk mencari perhatian tanpa bukti kuat.

“Selama sekitar 20 tahun, kunjungan musim panas ke pegunungan untuk mencari Yeti menjadi populer,” kata Dinets.

“Satu-satunya hasil temuan adalah bahwa setiap desa di pegunungan Tajikistan dan Kyrgyzstan memiliki ‘saksi Yeti’ yang telah ditunjuk.

Tugas mereka adalah memberi tahu para pengunjung tentang dongeng itu, membawa mereka ke lembah terpencil di mana ‘Yeti’ terlihat, dan kemudian meminta wisatawan membayar jasa dalam jumlah besar.”

Kesimpulannya, tidak terdapat bukti kuat tentang keberadaan primata yang tidak dikenal di Himalaya, dan banyak alasan untuk memperkirakan mahluk ini tidak ada.

Sepertinya bukti beruang salju di Himalaya tidak bisa dibuktikan. Beruang mungkin saja ada dalam legenda, tetapi kemungkinan dalam bentuk beruang coklat, yang memang banyak ditemukan di Asia.

Barnett meyakini penjelasan paling masuk akal tentang legenda Yeti adalah terjadinya salah interpretasi binatang seperti beruang coklat, bercampur dengan kecenderungan manusia menceritakan dongeng tentang binatang yang tidak dikenal.

Tetapi ini bukan berarti pencarian berakhir. “Kenyataan bahwa tidak pernah ada bukti apapun tidak menghentikan usaha pencarian,” kata Barnett.

Selama kita menikmati legenda dan dongeng, kita tidak akan melupakan Yeti.








Sumber: