Bagaimana orang-orang zaman dahulu menyadari keberadaan lubang hitam di pusat galaksi, atau dari lubang cacing yang menghubungkan lubang hitam ke dunia yang berbeda masih menjadi misteri. Apakah mereka memikirkan semua ini melalui perjalanan kosmik dalam meditasi atau dalam keadaan tingkat kesadaran tinggi? Atau mungkin terdapat dalam cerita kontak luar bumi yang disebutkan dalam legenda yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia? Apa pun menjadi metode, korelasi antara keyakinan kuno dan pemahaman ilmiah modern tentang luar angkasa sangat luar biasa.
Dan bukan kebetulan, pemikiran ilmiah saat ini mengenai lubang hitam dan perjalanan lubang cacing sangat mirip dengan konsep kosmik suku Maya, jalan gelap yang mengarah pada celah lagit di pusat galaksi menuju alam misterius. Meskipun kemungkinan perjalanan melalui lubang hitam masih diperdebatkan, tetapi sesuai dengan tradisi kuno Amerika menyebutkan bahwa bukan pesawat ruang angkasa yang melalui lubang di angkasa. Melainkan jiwa orang yang telah mati yang melalui lintasan ini ke alam berikutnya, roh yang saat ini menjadi sesuatu yang belum dipahami oleh ilmu pengetahuan modern dan efeknya pada stabilitas pintu masuk lubang hitam belum bisa dipastikan. Budayapenduduk asli Amerika sudah mengetahui bahwa inti galaksi memiliki lubang hitam dimana jiwa orang yang mati diangkat ke dimensi berbeda.
Sejarah mitologi setidaknya menjelaskan referensi tentang galaksi Bima Sakti, diantaranya menjelaskan bagaimana Bima Sakti terlihat seperti pita bercahaya putih susu melengkung dilangit malam, dan bahkan bagian lainnya lebih misterius. Tanggapan ini mengisyaratkan tentang kehadiran jiwa atau perjalanan roh di galaksi, membawa perjalanan jiwa manusia yang sudah meninggal ke alam mistis. Banyak kebudayaan kuno yang berkeyakinan seperti ini, tapi kebenaran dari mitologi itu masih menjadi misteri.
Dalam buku Star Gods of the Maya: Astronomy in Art, Folklore, and Calendars, karya Susan Milbrath dari Universitas Florida menyebutkan beberapa suku maya mengadaptasi cerita rakyat tentang galaksi bima sakti. Mereka mendefenisikan bima sakti sebagai jalan kebenaran menuju Tuhan yang sebenarnya yaitu Hachakyum, merupakan penguasa langit dimana Lacandon Maya akan pergi kesana ketika mereka mati. Berbeda dengan Yucatec Maya yang menyebut Bima Sakti sebagai jalan kebenaran (Sak Be) sebagai jalan kuno. Sementara Chorti menyebut bima sakti sebagai Jalan Santiago menuju dewa Guntur dan kilat, secara keseluruhan suku-suku ini berpendapat bahwa Bima Sakti adalah lorong waktu, jalan kebenaran yang dilalui oleh para Dewa.
Keyakinan lain yang terkait dengan Bima Sakti adalah jalur yang ditempuh oleh roh orang yang sudah meninggal, bintang yang tak terhitung jumlahnya mewakili jiwa orang yang sudah mati. Di Peru, serta pulau pulau Polinesia, Bima Sakti disebut Jalan Jiwa, sementara diantara suku suku Indian Amerika menyebut bima sakti sebagai jejak roh, jejak laskar kematian atau jalan ke dunia lain. Menurut suku Indian Apache dari Barat Amerika, jiwa orang yang mati akan melalui Jalan Roh selama empat hari sebelum mereka mencapai tempat yang damai, dimana tidak ada lagi penyakit dan kematian.
Suku Lakota India yang tinggal di Great Plains Amerika Utara meyakini bahwa perjalanan roh ke dunia lain akan menemui seorang wanita tua yang akan memeriksa tubuh roh tersebut untuk mencari tanda tanda. Hanya roh yang memiliki tanda yang benar akan diizinkan masuk ke dunia kedamaian, didalamnya terdapat hunian dimana nenek moyang mereka berbicara dengan lembut, kerbau kerbau berkeliaran dan semua tersedia melimpah ruah. Suku Pueblo Indian , South Western Amerika berbagi keyakinan bahwa semua roh orang yang sudah meninggal akan masuk ke dunia roh melalui sebuah pintu masuk. Dunia roh tersebut bukan hanya sebuah tempat dimana semua individu kembali dan berkumpul, tetapi menjadi tempat untuk semua jenis tanaman yang memberi kehidupan di setiap musim dan juga memelihara kehidupan.
Apakah cerita rakyat kuno ini memberi petunjuk adanya jalur kosmik yang tidak diketahui dalam Galaksi Bima sakti ke kehidupan yang lain? Apakah dunia lain ini sebuah galaksi yang berbeda atau masih dalam system bintang galaksi Bima Sakti? Mungkinkah mitos kuno hanya sekedar imajinasi, atau mengisyaratkan kemajuan pengetahuan tentang galaksi bima sakti?
Suku Quiche Maya di dataran tinggi Guatemala memiliki jalur spesifik menuju ke dunia lain, ada realitas fisik yang mendasari keyakinan mereka. Mitos ini merujuk ke daerah pusat galaksi sebagai lokasi Xibalba Be, jalan gelap yang menuju ke dunia bawah. Orang orang yang tinggal di belahan Bumi utara akan sulit mengidentifikasikan pusat galaksi dengan mata telanjang, karena Bima Sakti muncul seperti pita besar yang sangat samar bercahaya putih susu yang melengkung dilangit malam. Pusat galaksi terhampar rendah di Bumi selatan, bersamaan dengan musim panas di Bumi utara dan saat itu akan sangat sulit untuk melihatnya dengan jelas.
Langit di Bumi selatan sangat gelap dan polusi cahaya jauh lebih rendah. Malam hari jauh lebih cerah dan bima sakti akan terlihat jelas. Bahkan hanya denga teropong kecil, pita cahaya ini akan terlihat jelas diantara ribuan bintang bintang. Selama berbulan bulan musim dingin terjadi di bumi selatan, pusat galaksi membentang hampir diatas kepala dan pita putih bercahaya terlihat dari ufuk timur laut kearah barat daya. Pusat galaksi terletak di pusat tonjolan yang padat bintang dan posisinya terletak pada arah rasi sagitarius. Dari sinilah Suku Quiche Maya meyakini bahwa ada sebuah lubang dilangit seperti jalan gelap mengarah kebawah.
Celah angkasa yang dimaksud merupakan pusat alam semesta, kemungkinan terletak dipersimpangan empat jalan. Menurut Roberta dan Peter Markmann, alam semesta melewati lubang ini dan para dewa turun ke Bumi, dan kematian dan bangkit ke alam bawah tanah juga melalui lubang yang sama. Sebuah jalan yang sama bagi paranormal yang berharap bisa terbang ke alam gaib. Pintu dunia bawah digambarkan sebagai sebuah mulut raksasa berair dalam beberapa mitos kebudayaan Maya kuno. Dalam kebudayaan Meksiko kuno, pintu masuk digambarkan sebagai sebuah gua, para dewa dan nenek moyang manusia dilahirkan di gua ini dan setelah kematian mereka masuk kembali kedalam gua dan turun kedunia lain.
Celah angkasa juga dianggap pintu gerbang ke dunia mistik, pintu ini mungkin ditujukan untuk dewa serta jiwa orang mati menuju perjalanan ke neraka. Dan sesuai dengan Quiche Maya, celah angkasa berada didekat pusat galaksi, mengarah konstelasi Sagiatrius. Apakah semua ini kebetulan, dimana para astronom juga menemukan sebuah lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti, sama persis seperti yang diyakini suku Maya kuno?
Ide Perjalanan Melalui Lubang Hitam
Di tahun 1998, para ilmuwan menegaskan adanya lubang hitam yang sangat besar muncul dan telihat sangat jelas. Temua ini melalui radio teleskop yang terlihat diwilayah tidak begitu luas dekat pusat galaksi galaksi Bima Sakti, menuju ke arah konstelasi Sagitarius. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa lubang hitam berukuran hampir 4,3 juta kali massa matahari, bagian dalamnya mengecil berkisar sepuluh kali lebih besar dari matahari dan sedikit lebih kecil dari jarak orbit Merkurius dari matahari, atau diameter sekitar 46 juta kilometer.
Daya tarik gravitasi lubang hitam begitu kuat, tidak ada yang dapat lepas jika masuk kedalamnya sekalipun cahaya, dan batas lubang hitam disebut cakrawala peristiwa. Lubang hitam tidak memancarkan cahaya sehingga sangat sulit melihatnya, tetapi jika lubang hitam dilewati awan sebagai materi perantara akan tertarik gravitasi. Sehingg lubang hitam akan dikelilingi oleh cincin yang sangat panas terdiri dari gas panas, debu dan bintang yang berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi berbentuk spiral menuju cakrawala peristiwa. Cincin ini disebut cakram akresi yang berisi cakrawala peristiwa di pusatnya, cakram akresi merupakan sumber produktif radiasi di semua frekuensi gelombang radio.
Apakah bangsa Maya telah menyadari keberadaan lubang hitam ini, ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmuwan modern? Penggunaan istilah 'mulut raksasa berair' menggambarkan celah langit, tampaknya sangat masuk akal. Lubang hitam tidak muncul seperti lubang kosmik padat yang menarik apapun disekitarnya. Beberapa materi yang berputar kedalam lubang hitam tidak jatuh melainkan dilontarkan kembali dengan kecepatan tinggi, mendekati kecepatan cahaya.
Yang menarik tentang lubang hitam adalah percobaan Albert Einstein dan Nathan Rosen pada tahun 1940. Mereka mengajukan teori bahwa mungkin ada jembatan atau jalan yang menghubungkan lubang hitam ke lubang putih dibelahan lain alam semesta. Lubang putih dianggap sebagai kebalikan dari lubang hitam, sepertinya lubang hitam menelan sesuatu sehingga lubang putih melontarkan kembali ditempat lain. Jembatan yang menghubungkan lubang hitam dan lubang putih kemudian dikenal sebagai jembatan Einstein Rose, kemudian disebut dengan lubang cacing.
Ilmuwan beranggapan bahwa pesawat ruang angkasa mungkin bisa memasuki lubang hitam melalui lubang cacing dan muncul melalui lubang putih dibagian lain alam semesta, perjalanan ini melebihi kecepatan cahaya. Dalam teori Einstein Rose disebutkan bahwa objek yang lebih besar daripada elektron mampu melewati lubang cacing, teori ini dianggap tidak masuk akal karena tekanan gravitasi yang luar biasa dalam lubang hitam akan menghancurkan semuanya kedalam partikel yang paling dasar. Atom atom akan terpecah belah dan inti atom akan membentang dan memanjang, tetapi jika lubang hitam berputar maka lorong lubang hitam akan tetap stabil dan memungkinkan sebuah objek memasukinya. Teori ini diusulkan pada tahun 1962 oleh ahli matematika selandia baru Roy Kerr, lubang hitam yang berputar dengan gerbang lubangnya stabil disebut Lubang Hitam Kerr.
Saat ini, semua lubang hitam yang ditemukan berputar sangat cepat berkisar jutaan mil per jam. Lubang Hitam Kerr mungkin merupakan bentuk yang paling realistis dan banyak lubang di alam semesta. Tetapi masih ada keraguan mengenai seberapa stabil pintu masuk lubang hitam, dan bagaimana mungkin melakukan perjalanan melalui lubang cacing. Ahli fisika berpendapat bahwa sebuah objek ataupun cahaya akan mengguncang lubang cacing, lubang itu menguap sebelum ada yang melewatinya. Agar bisa melewati lubang cacing, diperlukan sebuah benda terbuat dari sesuatu yang khusus untuk menahan lubang cacing agar tetap terbuka.
Professor Paulo Salucci, seorang ahli astro fisika di Trieste-Italia menyatakan bahwa secara matematis ada kemungkinan lubang cacing berada ditengah tengah galaksi Bima Sakti, galaksi spiral lainnya seperti Bima Sakti juga mungkin mengandung lubang cacing pada intinya. Materi gelap mungkin memasok bahan bakar untuk membangun dan mempertahankan lubang hitam.
Lorong Menuju Tanah Surga Hetep
Yunani kuno meyakini bahwa sebuah gua di bumi sebagai pintu gerbang ke Hades, dunia bawah Yunani. Anggapan ini juga ditemukan dalam seni Postclassic Akhir Meksiko dimana pintu masuk ke dunia bawah digambarkan sebagai gua. Salah satu gua yang diyakini tidak lebih besar dari yang lainnya, tapi menembus menembus dari satu sisi ke sisi lain. Teks Homer juga mengacu pada rongga yang menyebutkan '....jauh, jauh, dimana letak jurang bumi terdalam...' Menurut legenda Yunani, dunia bawah berlokasi di Elysian, tempat peristirahatan yang berbudi luhur. Tempat itu merupakan tanah abadi musim semi dan kebun yang subur, diterangi bintang sendiri. Pindar disebut-sebut sebagai penguasa dunia bawah, yang bersih dan murni dibawa ke istananya, angin dari aliran laut dan seluruh bunga yang menyala dengan cahaya menyilaukan, beberapa pohon bersinar dan lainnya terpelihara dari air laut.
Keyakinan yang mirip juga terlihat di Mesir kuno, dunia bawah dipimpin oleh Osiris, sering disebut sebagai Padang Hetep, dimana mereka yang sudah mati bisa melayani Osiris. Ini merupakan 'Tanah Osiris' dan yang terdekat menuju Elysian Mesir. Mantra Teks Coffin dan Kitab Kematian Mesir menggambarkan Padang Hetep sebagai tempat yang subur, saluran irigasi, diisi dengan gandum yang berlimpah dan segala macam pohon buah-buahan, dimana orang yang mati bisa mendapatkan keinginan apapun, melakukan apa yang telah mereka menikmati di bumi. Secara kosmologis, dunia bawah dianggap terletak dibawah bumi atau di bawah ufuk barat. Pada awalnya, Osiris sering dipuja dalam ruang bawah tanah, dibangun dibawah gundukan atau Tumuli yang dicapai melalui lintasan menurun berkelok-kelok.
Konsep akhirat mirip sebuah lintasan dalam budaya yang beragam, pintu masuk jiwa menuju kedalam gua yang gelap sepanjang lorong, dan tiba-tiba tiba di tanah surga. Dalam konteks pemahaman ilmiah modern tentang alam semesta, bahwa setelah kematian, jiwa dibawa melalui lubang hitam di pusat galaksi menuju wilayah yang berbeda. Perjalanan selama 26,000 tahun cahaya ke pusat galaksi kemudian masuk kedalamnya, sangat ganas, lubang hitam menyala, dan kemudian akhirnya tiba di tempat keabadian yang pastinya memerlukan banyak keberanian dan ketabahan. Nenek moyang kita menyadari perjalanan panjang dan berbahaya, dimana jiwa ataupun roh harus melewatinya setelah kematian, itulah sebabnya mereka membuat begitu banyak ritual yang rumit dan umumnya dikenal sebagai ritual transisi yang berguna untuk memastikan perjalanan yang aman ketika jiwa menuju ke dunia lain.
Setiap agama telah menetapkan ritual yang rumit, tapi mungkin yang paling rumit dipraktekkan oleh orang-orang Mesir kuno. Di Mesir kuno, jiwa dikenal sebagai 'Ba' yang memberi setiap orang kepribadian tersendiri. Setelah kematian, Ba harus memulai perjalanan berbahaya, mengatasi berbagai cobaan, sebelum akhirnya bisa bertemu dengan 'Ka' yaitu kekuatan hidup yang menjiwai Ba. Persatuan Ba dan Ka di akhirat mengakibatkan pembentukan 'Akh', yang merupakan bentuk paling lengkap keberadaan yang diharapkan oleh setiap orang Mesir.
Orang Mesir percaya bahwa mayat harus di mumi dan diawetkan dalam kondisi bersih, sehingga Ba bisa berhasil menyatu dengan Ka di akhirat. Teks penguburan menyediakan peta rumit dari langit, termasuk Padang Hetep dan Mansion Osiris, dan petunjuk lintasan yang akan dituju. Juga diisi mantra dan bacaan yang diucapkan pada waktu yang tepat, mumi dilengkapi jimat pelindung yang ditempatkan pada perban di sekitar mayat. Banyak barang pribadi dan benda-benda hidup sehari-hari seperti pot, peralatan, dan senjata juga ditempatkan dalam makam, karena mungkin akan diperlukan jiwa selama perjalanan. Pada akhirnya, setelah perjalanan panjang, roh tiba di Aula dimana Osiris duduk di singgasananya.
Lubang Hitam Dalam Mitologi India
Orang India kuno juga memiliki pemahaman yang sama, dalam beberapa bagian syair keagamaan India, Bhagavad Gita, disebutkan bahwa seseorang dapat menemukan gambaran jelas tentang apa yang disebut lubang hitam menghisap jiwa prajurit yang gugur. Bhagavad Gita dibacakan oleh Krishna kepada prajurit Arjuna sebelum dimulainya pertempuran besar Mahabharata. Untuk membangkitkan semangat dan menghilangkan kebingungan, Krishna turun menyiarkan tugas dan dharma, meletakkan penekanan khusus pada prinsip tindakan tanpa pamrih. Pada titik tertentu (dalam wacana filosofis dan spiritual) Krishna telah dianggap sebagai inkarnasi fana Pencipta Wisnu, digambarakn dalam bentuk universal untuk Arjuna, Krishna memberikan pandangan ilahi kepada Arjuna untuk melihat bentuk kosmik.
Dalam tradisi Timur, ada sebuah konsep tentang 'mata ketiga tak terlihat' yang terletak di tengah-tengah dahi, diantara kedua mata. Mata ketiga dianggap sebagai pintu gerbang ke alam mistik dan merupakan tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Hal ini diyakini bahwa aktivasi mata ketiga menghasilkan visi, persepsi ekstrasensor, dan citra mental yang memiliki makna psikologis atau spiritual yang mendalam.
Secara tradisional, aktivasi mata ketiga dicapai melalui latihan yoga dan praktek meditasi. Tetapi dibeberapa budaya perdukunan Asia, Afrika dan Amerika, kondisi kesadaran bisa diciptakan dengan mengkonsumsi zat psikoaktif seperti Psylocybin, Peyote, Amanita Muscaria dan lain-lain. Conothnya praktek spiritual di Amazon masih meminum minuman hutan yang disebut Ayahuasca yang telah menjadi subyek penelitian selama beberapa dekade terakhir, banyak antropolog dan peminumnya telah membudidayakan tanaman ini dan kewalahan akan dampaknya. Ayahuasca membawa pikiran ke dunia fantastis yang menakjubkan, dihuni oleh ular berwarna-warni, jaguar menakutkan, dan makhluk Anthromorphic, minuman ini juga menghidupkan perasaan cinta, empati, dan kesatuan dengan alam semesta. Menurut antropolog Geraldo Reichel-Dolmatoff, meminum Ayahuasca merupakan sebuah cara untuk kembali ke pusat kosmik dan akan terlahir kembali.
Banyak yang menganggap bahwa mata ilahi yang diberikan Krishna adalah aktivasi mata ketiga Arjuna dengan beberapa cara yang menyebabkan serangkaian visi luar biasa. Pada satu titik menggambarkan dirinya melihat sesuatu yang menyala, semua masuk ke mulut Krishna, dimana jiwa para prajurit tewas di medan perang langsung tertarik kedalamnya. Dalam teks Bhagavad Gita disebutkan:
Aku melihat Mu dengan kekuatan yang tak terbatas, tanpa awal, tengah, atau akhir, dengan banyak senjata, dengan matahari dan bulan sebagai mata Mu, dengan mulut Mu bagai api menyala terik ke seluruh alam semesta dengan cahaya Mu.
Aku kehilangan orientasi arah dan tidak menemukan kenyamanan setelah melihat mulut Mu dengan taring yang menakutkan bersinar seperti api memecahkan kosmik. Kasihanilah aku! O Tuhan penguasa langit, dan pelindung alam semesta.
Semua saudara sepupuku, bersama dengan raja dan prajurit dari sisi lain lainnya, bersama-sama dengan prajurit di pihak kita, dengan cepat masuk ke dalam mulut Mu ketakutan dengan taring yang mengerikan. Beberapa diantaranya terlihat tersangkut diantara taring dengan kepala hancur.
Semua orang-orang ini dengan cepat masuk ke mulut Mu sehingga hancur bagai ngengat yang terburu-buru dengan kecepatan tinggi ke dalam api yang menyala-nyala.
Visi yang dilihat Arjuna adalah bentuk universal Krishna, kemungkinan bahwa kata-kata 'menyala masuk ke mulut Krishna' adalah lubang hitam. Sama seperti sebuah lubang hitam yang menarik gravitasi intens, Arjuna melihat semua prajurit mati dalam pertempuran memasuki mulut Krishna yang menyala seperti ngengat bergegas menuju api. Sebuah lubang hitam luar biasa, biasanya dikelilingi piringan akresi super panas yang memancarkan cahaya yang kuat disemua frekuensi.
Dalam teks disebutkan bahwa prajurit dari dunia fana masuk ke dalam mulut Krishna yang berapi, terlihat tersangkut diantara taring dengan kepala hancur. Persis seperti efek lubang hitam menelan bintang, lubang hitam akan meregangkan bintang akibat gaya gravitasi intens dan menghancurkannya. Salah satu bagian bintang akan masuk ke kedalaman yang tidak diketahui, sedangkan bagian lainnya akan dilepaskan menjadi materi dan radiasi super tinggi.
sumber: isains.com