Warna merah Anda bisa saja adalah warna hijau saya. Bisakah Anda
berargumen bahwa warna yang Anda dan semua orang di sekitar Anda lihat
itu sama? Sebuah penemuan menemukan bahwa ternyata mungkin saja warna
yang terlihat merah bagi seseorang sebenarnya adalah warna yang berbeda
di mata orang lain. Jadi apakah kita semua melihat warna yang sama?
Semua argumen ini dapat mulai kita bayangkan dengan permisalan saya dan Anda. Bayangkan saja kemungkinan akan warna merah di buah stroberi yang Anda lihat, ternyata tidaklah semerah yang Anda bayangkan di mata saya. Ide lainnya adalah mungkin saja warna “merah” yang Anda mengerti sekarang ini sebenarnya merupakan warna yang berbeda di mata saya, namun yang saya mengerti adalah bahwa warna itu dimaksud warna “merah”. Jadi begitu Anda mengatakan “merah sekali stroberi ini,” mungkin saja saya setuju namun maksud kata merah yang saya mengerti berbeda dari maksud kata merah yang Anda mengerti.
Di sinilah dimulai pertanyaan terbesarnya, bisakah Anda yakin bahwa semua warna yang Anda lihat terlihat sama di mata setiap orang?
Sebelum kita mulai jawaban akhir dari apakah kita semua melihat warna
yang sama, tentu kita harus mengerti terlebih dahulu apa sih sebenarnya
warna itu dan bagaimana kita bisa melihat sebuah warna? Merah, hijau,
biru, putih, atau bahkan hitam?
Dilansir dari Vsauce, warna sebenarnya bukanlah hal nyata yang benar-benar ada di luar dari diri kita. Singkatnya, warna itu hanya ada dalam kepala kita atau lebih tepat lagi otak kita. Otak kita mengartikan frekuensi-frekuensi gelombang cahaya (390 nm – 700 nm) dalam bentuk “warna.” Sedangkan gelombang cahaya atau spektrum cahaya yang berada di luar gelombang ini adalah cahaya yang tidak dapat ditangkap secara kasat mata, yakni UV (ultraviolet) dan IR (infrared).
Adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencoba memastikan bahwa kita semua melihat warna yang sama adalah sebagai berikut.
Mudahnya, setiap orang dapat medeskripsikan bahwa merah itu adalah warna yang panas, penuh passion, menggambarkan semangat, dan kontras. Sedangkan di sisi lain, deskripsi akan warna biru mudahnya adalah warna yang tenang dan menggambarkan ketenangan. Apabila saya dan Anda setuju maka bukankah berarti warna yang kita lihat itu sama? Sekali lagi, tidak.
Hal ini karena apa yang kita rasakan secara emosional tidaklah terkait dengan apa yang kita persepsikan. Sebuah penelitian menemukan bahwa perasaan emosional yang kita rasakan saat melihat warna, sebenarnya lebih terkait kepada gelombang cahaya dari si warna. Gelombang cahaya yang lebih panjang (merah, orange, kuning) memberikan rasa panas, semangat, passion dan seterusnya, sedangkan gelombang cahaya yang lebih pendek (biru) memberikan rasa tenang.
Ditambah lagi perasaan emosional seorang manusia sangatlah terkait atas
kondisi kehidupan manusia. Sebagai contoh, Tommy Edison, seorang pria
buta sejak lahir yang memiliki channel Youtubenya sendiri
menjelaskan bahwa konsep mengenai warna adalah konsep yang sangat aneh
baginya. Berlaku lebih benar lagi karena sebagaimanapun orang lain
mencoba mendeskripsikan warna tersebut, kalaupun ia dapat mengerti akan
warna tersebut pada kenyataannya ia tidak dapat “merasakan” warna itu.
Jadi singkatnya cara ini terbukti tidak berhasil untuk membuktikan bahwa
kita melihat warna yang sama.
Di forum reddit,
ada banyak sekali orang buta warna yang berpendapat bahwa ternyata hal
ini memang berlaku benar. Warna yang Anda lihat sekarang mungkin
sebenarnya adalah warna yang berbeda di mata saya. Orang yang buta warna
akan mempersepsikan kekurangan warnanya ke warna yang lain.
Inilah sebabnya mengapa ada tes buta warna dengan meminta orang-orang membaca angka atau mencari bentuk dalam sebuah bidang (biasanya lingkaran) yang terbuat dari dot-dot warna beragam. Mereka yang memiliki mata normal akan dapat melihat angka atau bentuk yang dimaksud, namun mereka yang menderita buta warna tetap akan dapat melihat bidang tersebut hanya saja angka dan bentuk yang dimaksud tidak tampil di mata mereka. Angka atau bentuk tersebut muncul dalam warna yang berbeda di mata si orang normal dan si mata penderita buta warna.
Tapi tetap saja, itu tidak berarti bahwa kita semua melihat warna yang berbeda karena yang membicarakan ini adalah mereka yang diketahui memang menderita buta warna. Tidak menjawab bagaimana persepsi warna merah di mata 2 orang dengan mata yang normal.
Seberapa merakah stroberi Anda?
Semua argumen ini dapat mulai kita bayangkan dengan permisalan saya dan Anda. Bayangkan saja kemungkinan akan warna merah di buah stroberi yang Anda lihat, ternyata tidaklah semerah yang Anda bayangkan di mata saya. Ide lainnya adalah mungkin saja warna “merah” yang Anda mengerti sekarang ini sebenarnya merupakan warna yang berbeda di mata saya, namun yang saya mengerti adalah bahwa warna itu dimaksud warna “merah”. Jadi begitu Anda mengatakan “merah sekali stroberi ini,” mungkin saja saya setuju namun maksud kata merah yang saya mengerti berbeda dari maksud kata merah yang Anda mengerti.
Di sinilah dimulai pertanyaan terbesarnya, bisakah Anda yakin bahwa semua warna yang Anda lihat terlihat sama di mata setiap orang?
Warna
Dilansir dari Vsauce, warna sebenarnya bukanlah hal nyata yang benar-benar ada di luar dari diri kita. Singkatnya, warna itu hanya ada dalam kepala kita atau lebih tepat lagi otak kita. Otak kita mengartikan frekuensi-frekuensi gelombang cahaya (390 nm – 700 nm) dalam bentuk “warna.” Sedangkan gelombang cahaya atau spektrum cahaya yang berada di luar gelombang ini adalah cahaya yang tidak dapat ditangkap secara kasat mata, yakni UV (ultraviolet) dan IR (infrared).
Adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencoba memastikan bahwa kita semua melihat warna yang sama adalah sebagai berikut.
Menjelaskan ke Orang Lain
Ada cara gampang untuk memastikan apakah warna yang kita lihat terlihat sama bagi orang lain, adalah dengan cara termudah dan paling masuk akal yaitu dengan mendeskripsikan apa saja karakteristik dari warna yang kita lihat tersebut. Terdengar efektif bukan? Sayangnya tidak.Mudahnya, setiap orang dapat medeskripsikan bahwa merah itu adalah warna yang panas, penuh passion, menggambarkan semangat, dan kontras. Sedangkan di sisi lain, deskripsi akan warna biru mudahnya adalah warna yang tenang dan menggambarkan ketenangan. Apabila saya dan Anda setuju maka bukankah berarti warna yang kita lihat itu sama? Sekali lagi, tidak.
Hal ini karena apa yang kita rasakan secara emosional tidaklah terkait dengan apa yang kita persepsikan. Sebuah penelitian menemukan bahwa perasaan emosional yang kita rasakan saat melihat warna, sebenarnya lebih terkait kepada gelombang cahaya dari si warna. Gelombang cahaya yang lebih panjang (merah, orange, kuning) memberikan rasa panas, semangat, passion dan seterusnya, sedangkan gelombang cahaya yang lebih pendek (biru) memberikan rasa tenang.
Buta warna
Inilah sebabnya mengapa ada tes buta warna dengan meminta orang-orang membaca angka atau mencari bentuk dalam sebuah bidang (biasanya lingkaran) yang terbuat dari dot-dot warna beragam. Mereka yang memiliki mata normal akan dapat melihat angka atau bentuk yang dimaksud, namun mereka yang menderita buta warna tetap akan dapat melihat bidang tersebut hanya saja angka dan bentuk yang dimaksud tidak tampil di mata mereka. Angka atau bentuk tersebut muncul dalam warna yang berbeda di mata si orang normal dan si mata penderita buta warna.
Tapi tetap saja, itu tidak berarti bahwa kita semua melihat warna yang berbeda karena yang membicarakan ini adalah mereka yang diketahui memang menderita buta warna. Tidak menjawab bagaimana persepsi warna merah di mata 2 orang dengan mata yang normal.
EmoticonEmoticon