Salah satu jenis rusa menyeramkan yang sempat di klaim punah tiba-tiba muncul kembali. Kini rusa-rusa Kashmir tersebut mulai terlihat di beberapa kawasan pegunungan di daerah Afganistan.
Rusa Kashmir atau Kashmir fang deer / Kashmir musk deer (Moschus cupreus) adalah salah satu rusa langka ini mempunyai dua buah taring atas yang panjang, mirip taring yang biasa dimiliki makhluk vampire di film-film horror, seperti ‘Van Helsing’ atau novel horror terkenal ‘Dracula’.
Kashmir musk deer ini adalah spesies yang terancam punah dari rusa bertaring asli yang menyebar di Afghanistan, India, dan Pakistan. Spesies ini awalnya digambarkan sebagaisub-spesies dari rusa taring pegunungan Alpine, tetapi sekarang diklasifikasikan sebagaispesies terpisah.Rusa ini jenisnya pendek, jika berdiri tingginya hanya sekitar 60 cm (2,0kaki).
Rusa bertaring yang tak pernah terlihat sejak 60 tahun yang lalu
Berdasarkan penelitian sebelumnya, rusa Kashmir tidak pernah terlihat sejak 60 tahun yang lalu! Penemuan terakhir rusa Kashmir di alam bebas dipercaya terjadi pada tahun 1948 silam.
Rusa Kashmir atau Kashmir fang deer / Kashmir musk deer (Moschus cupreus) adalah salah satu rusa langka ini mempunyai dua buah taring atas yang panjang, mirip taring yang biasa dimiliki makhluk vampire di film-film horror, seperti ‘Van Helsing’ atau novel horror terkenal ‘Dracula’.
Kashmir musk deer ini adalah spesies yang terancam punah dari rusa bertaring asli yang menyebar di Afghanistan, India, dan Pakistan. Spesies ini awalnya digambarkan sebagaisub-spesies dari rusa taring pegunungan Alpine, tetapi sekarang diklasifikasikan sebagaispesies terpisah.Rusa ini jenisnya pendek, jika berdiri tingginya hanya sekitar 60 cm (2,0kaki).
Rusa bertaring yang tak pernah terlihat sejak 60 tahun yang lalu
Berdasarkan penelitian sebelumnya, rusa Kashmir tidak pernah terlihat sejak 60 tahun yang lalu! Penemuan terakhir rusa Kashmir di alam bebas dipercaya terjadi pada tahun 1948 silam.
Ketika itu sekelompok peneliti Denmark pernah melihatnya di provinsi Nuristan, Afganistan. Setelah itu tak ada yang pernah melihat rusa ini lagi dari tahun 1948 sampai2008.
Rusa bertaring dari Kashmir ini merupakan salah satu dari tujuh spesies yang ditemukan di seluruh Asia dan terancam punah karena kehilangan habitatnya.
Rusa Kashmir sendiri mungkin adalah satu-satunya jenis rusa yang diketahui mempunyai taring yang panjang melebihi taring rusa jenis lainnya. Kedua taringnya muncul dari sisi atas pada bagian depan rahangnya.
Tapi tidak perlu khawatir, rusa Kashmir tidak menggunakan taring mereka untuk menyedot darah atau membunuh mangsanya, kerena hewan ini masih masuk jenis hewan herbivora alias pemakan rumput.
Taring rusa Kashmir hanya muncul pada jenis pejantan ini dipakai sebagai alat untuk menarik perhatian betina saat musim kawin tiba. Pejantan rusa Kashmir juga diketahui sering menggunakan taring mereka untuk bertarung dengan pejantan lain ketika ingin mempertahankan daerah atau memperoleh betina.
Diburu karena kelenjarnya berrnilai tinggi
Namun pada tahun 2014 lalu, setidaknya telah ada tiga orang melaporkan melihat rusa ini lagi dari survei yang dilakukan sejak tahun 2008 dan 2009 di Nuristan, Afghanistan.
Itu artinya bahwa rusa ini sudah “kembali” lagi ke rumahnya di Nuristan. Sayangnya, hewan eksotis ini diprediksi bisa hilang kembali bila tidak segera diselamatkan dari para pemburu liar.
Perlu diketahui, selain karena populasi dari rusa unik ini juga terancam akibat hilangnya habitat mereka akibat pembukaan lahan untuk pemukiman penduduk, salah satu kelenjar yang memilik bau khas dari rusa Kashmir ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan parfum hingga obat-obatan.
Oleh karenanya, dikalangan pemburu sendiri, kelenjar rusa Kashmir sudah dianggap lebih mahal dari pada emas. Hal ini terlihat dari harga yang ditawarkan para pembeli, mereka berani membayar untuk satu kilogram kelenjar rusa Kashmir dengan harga mencapai Rp 550 juta! Bandingkan dengan harga per kilo emas yang hanya sekitar Rp 450 jutaan.
Rusa bertaring dari Kashmir ini merupakan salah satu dari tujuh spesies yang ditemukan di seluruh Asia dan terancam punah karena kehilangan habitatnya.
Rusa Kashmir sendiri mungkin adalah satu-satunya jenis rusa yang diketahui mempunyai taring yang panjang melebihi taring rusa jenis lainnya. Kedua taringnya muncul dari sisi atas pada bagian depan rahangnya.
Tapi tidak perlu khawatir, rusa Kashmir tidak menggunakan taring mereka untuk menyedot darah atau membunuh mangsanya, kerena hewan ini masih masuk jenis hewan herbivora alias pemakan rumput.
Taring rusa Kashmir hanya muncul pada jenis pejantan ini dipakai sebagai alat untuk menarik perhatian betina saat musim kawin tiba. Pejantan rusa Kashmir juga diketahui sering menggunakan taring mereka untuk bertarung dengan pejantan lain ketika ingin mempertahankan daerah atau memperoleh betina.
Diburu karena kelenjarnya berrnilai tinggi
Namun pada tahun 2014 lalu, setidaknya telah ada tiga orang melaporkan melihat rusa ini lagi dari survei yang dilakukan sejak tahun 2008 dan 2009 di Nuristan, Afghanistan.
Itu artinya bahwa rusa ini sudah “kembali” lagi ke rumahnya di Nuristan. Sayangnya, hewan eksotis ini diprediksi bisa hilang kembali bila tidak segera diselamatkan dari para pemburu liar.
Perlu diketahui, selain karena populasi dari rusa unik ini juga terancam akibat hilangnya habitat mereka akibat pembukaan lahan untuk pemukiman penduduk, salah satu kelenjar yang memilik bau khas dari rusa Kashmir ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan parfum hingga obat-obatan.
Oleh karenanya, dikalangan pemburu sendiri, kelenjar rusa Kashmir sudah dianggap lebih mahal dari pada emas. Hal ini terlihat dari harga yang ditawarkan para pembeli, mereka berani membayar untuk satu kilogram kelenjar rusa Kashmir dengan harga mencapai Rp 550 juta! Bandingkan dengan harga per kilo emas yang hanya sekitar Rp 450 jutaan.
Oleh sebab itu pula, kini para ilmuwan dan organisasi setempat berusaha melanjutkan penelitian sembari melindungi spesies terakhir dari rusa Kashmir ini.
Sebuah survei terbaru oleh WildlifeConservation Society (WCS) telah mengungkapkan setidaknya ada tiga darirusa ini tinggal dilereng bebetuan diwilayah timurlaut Afghanistan.
“Rusa Kashmir adalah salah satu harta karun hidup yang dimiliki Afganistan. Kami berharap kondisi akan kembali stabil dan memungkinkan kami untuk mengevaluasi kebutuhan konservasi hewan ini,” ungkap Peter Zahler, salah satu peneliti dari Wildlife Conservation Society (WCS) dari kawasan Asia.
Sebuah survei terbaru oleh WildlifeConservation Society (WCS) telah mengungkapkan setidaknya ada tiga darirusa ini tinggal dilereng bebetuan diwilayah timurlaut Afghanistan.
“Rusa Kashmir adalah salah satu harta karun hidup yang dimiliki Afganistan. Kami berharap kondisi akan kembali stabil dan memungkinkan kami untuk mengevaluasi kebutuhan konservasi hewan ini,” ungkap Peter Zahler, salah satu peneliti dari Wildlife Conservation Society (WCS) dari kawasan Asia.
Sumber :
EmoticonEmoticon