Seorang mantan mekanik yang kehilangan tangannya dalam sebuah kecelakaan industri empat tahun lalu mampu mengemudi lagi berkat anggota tubuh palsu yang dikendalikan dengan kekuatan pikiran.
Christian Kandlbauer, yang kehilangan kedua lengannya setelah tersetrum listrik 20.000 volt, melakukan tes mengemudi dan berhasil lulus.
Menggunakan saraf yang sebelumnya mengendilkan anggota badannya yang sehat, laki-laki Austria 22 tahun ini hanya memikirkan apa yang lengannya ingin lakukan dan perintahnya dipatuhi.
Pikiran dari otaknya menciptakan impuls listrik tertentu di ujung saraf di lokasi amputasi.
Impuls tersebut diambil oleh sambungan listrik ke lengan palsu, yang merespon impuls spesifik sehingga menyebabkan lengan palsunya bergerak seperti yang diinginkan.
Mr. Kandlbauer, yang menjadi penerima anggota badan palsu ‘cerdas’ pertama di dunia dua tahun yang lalu, sekarang pergi bekerja mengemudikan mobil yang dimodifikasi untuk orang cacat setelah melewati tes mengemudi minggu lalu.
“Mengemudi adalah sangat penting bagi saya,” katanya. “Tapi sekarang saya juga bisa minum segelas bir tanpa memerlukan pipet. Itu mengesankan bagi saya! “
Dia berada di Berlin ibukota Jerman Jumat (13/11) untuk memperlihatkan kemampuan tangannya lebih lanjut stelah dipasang pada tahun 2007.
Sebelum lengan palsunya dipasang, karyawan magang, yang kehilangan kedua lengannya pada bulan September 2005, menjalani operasi relokasi saraf yang rumit.
Otto Bock perusahaan perawatan kesehatan menciptakan alat pengganti anggota tubuh bekerjasama dengan para ilmuwan medis di Wina.
“Setelah operasi bedah transfer saraf, sinyal-sinyal yang bertanggung jawab mengendalikan lengan digunakan untuk mengendalikan anggota badan palsu baru,” kata pembuatnya.
“Elektroda yang dipasang di soket anggota badan palsu menanggapi sinyal kontrol ini. Ketika pengguna mengirimkan sinyal gerakan, analisis elektronik yang rumit di dalam anggota badan palsu mengubah sinyal dan mengenali gerakan yang ingin dilakukan pengguna.”
Dia sekarang bekerja sebagai petugas gudang di perusahaan tempat ia bekerja sebagai montir sebelum kecelakaan.
1 komentar:
Write komentarCukup memikirkan apa yg lengannya ingin lakukan maka perintahnya bs dipatuhi. Nah, yg jd pertanyaan kak nih Ri, bs g si tangan itu memilah perintah otak pemiliknya. Krn stau kak pikiran kita itu memiliki kemampuan bribu perintah trhdap syaraf2 di dlm tubuh kita. Jd g hnya ada satu perintah yg hrs dikerjakan oleh anggota tubuh tp ribuan. Pernah g si tangan palsu ini melakukan sesuatu yg tidak 1oo% sesuai dgn yg benar2 diinginkan oleh si mantan mekanik tsb? Good information.
ReplyEmoticonEmoticon