Bill Gates, Mengintip Keseharian Orang Terkaya di Dunia

November 28, 2015


Mungkin mengherankan, kehidupan pribadi Bill Gates ternyata sedikit berbeda dari kebanyakan kaum miliarder atau para aktor terkenal. Bila Anda kesampingkan rekening bank Bill Gates atau mainan eksotisnya, percaya atau tidak, pendiri Microsoft ini menghabiskan uang dan waktunya seperti hampir kebanyakan orang.

Bill Gates terkenal dengan etos kerjanya. Walaupun namanya telah identik dengan raksasa komputer dunia, tapi hal itu layak disebut karena ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Bill mendirikan Microsoft dengan Paul Allen pada tahun 1975, dan kisah selanjutnya adalah sejarah. 

Bill tetap terlibat dengan operasi bisnis Microsoft sampai hari ini. Perannya sebagai pemimpin formal (chairman) perusahaan berakhir pada 2014, dan ia sekarang menjabat sebagai Kepala Penasihat Teknologi Microsoft. Sejak mengubah peran, Bill memusatkan sebagian besar waktunya pada upaya filantropis (baca: peduli terhadap sesama) dan keluarganya.

Dari fakta-fakta yang kita ketahui tentang gaya hidupnya, Bill tampaknya masih menjadi seorang anak yang unik, yang menunjukkan kemampuannya untuk melompati kursi, atau mengatur jadwal sekolah agar ia berada di kelas yang dipenuhi gadis-gadis cantik. 

Menurut penuturan Bill sendiri, penghamburan uang (splurge) yang pernah dilakukannya hanyalah untuk membeli sebuah mansion di tepi Lake Washington yang dia sebut Xanadu 2.0 dan sebuah pesawat jet pribadi. Ia juga memiliki pulau pribadi terbesar di Belize, yang masih dianggap menghamburkan uang, bahkan untuk seorang miliarder. 

Xanadu 2.0 adalah nama sebuah villa seluas 66.000 kaki persegi di negara bagian Washington senilai lebih dari USD145 juta (pada tahun 2009). Seperti yang dibayangkan, rumah dari taipan komputer itu jelas 'sedikit' berbeda dari rumah kaum borjuis yang lain.

Foto: Kediaman Bill Gates, Xanadu 2.0 di tepi Lake Washington
Rumah itu sendiri terdiri dari beberapa bangunan yang saling terhubung, yang dikelola secara elektronis melalui server pusat dan ratusan mikro-komputer. Para tamu dan penghuni mengendalikan segala sesuatu, dari pencahayaan sampai temperatur ruangan melalui pin kecil yang mereka kenakan. Dan pengaturan khusus ini akan selalu mengikuti pengguna ketika mereka bergerak di dalam rumah.

Bill benar-benar menciptakan sebuah 'smart-house' dengan memberikan perhatian pada detail terkecil. Bila penghuni mendengarkan musik, mereka akan menemukan bahwa speaker-nya tersembunyi di balik dinding dan akan memperdengarkan lagu-lagu yang mereka sukai kemana pun ia bergerak di dalam rumah.

Dengan kekayaan bersih lebih dari USD79,2 miliar, ketika Bill Gates mengatakan tentang menghamburkan uang, dia benar-benar bermaksud mengatakannya. Jet pribadinya, sebuah Bombadier BD-700 Global Express adalah model dengan kelas yang jauh di atas Cessna kecil atau Gulfstream, yang umum dipakai dalam dunia penerbangan pribadi atau biasa dipakai pengacara kondang dan selebritas yang baru naik daun.

Dengan harga sekitar USD40 juta, Bombadier bisa terbang non-stop selama 4200 mil, dan mencapai kecepatan tertinggi Mach 1. Bill memang membutuhkannya lebih dari sekadar kemewahan untuk dipamerkan, mengingat perjalanannya yang cukup sering ke Afrika sebagai bagian dari tugasnya untuk Bill and Melinda Gates Foundation dan untuk liburan keluarga.

Foto: Jet pribadi Bill Gates Bombadier BD-700 Global Express 

Selain menghabiskan sejumlah besar uang pada Xanadu 2.0 dan pulau di Belize, Bill juga memiliki koleksi mobil mewah. Bila berbicara tentang mobil, Bill jelas penggemar Porsche. Dia terlihat mengemudikan Porsche Carerra 911, dan memiliki beberapa model langka seperti 959 Coupe (1988) dan 930 Turbo. 959 Coupe ini amat langka, dengan hanya 337 unit yang pernah diproduksi. Rumor mengatakan bahwa Bill dan rekannya di Microsoft Paul Allen, yang berpengaruh dalam mendapatkan persetujuan Kongres untuk meloloskan undang-undang yang memperbolehkan Porsche 959 Coupe dapat melesat di jalanan AS.

Antara jet pribadinya, armada Porsche langka, dan liburan senilai USD5 juta dengan yacht pada tahun 2014, jelas bahwa Bill tak keberatan membayar sejumlah besar uang dalam hal perjalanan dan transportasi. Sebagai bagian dari pekerjaannya sebagai seorang filantropis, Bill memiliki alasan yang wajar untuk berkeliling dunia, tapi dia tidak berlebihan dalam memanjakan istri dan anak-anak dengan perjalanan ke Roma, Belize, Kroasia, Antartika, atau ke tempat-tempat eksotis lainnya.

Bill telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai pembaca buku cetak ketimbang membaca dalam format pdf atau e-book. Dan Xanadu 2.0 memiliki perpustakaan pribadi dengan beberapa item yang akan membuat sebagian besar pustakawan dunia meneteskan air liur. Pada tahun 1994, Bill membeli Codex Leicester, sebuah koleksi tulisan-tulisan asli Leonardo Da Vinci, yang ia menangkan di sebuah lelang dengan membayar USD30,8 juta. Koleksi pribadinya juga termasuk tulisan-tulisan dari Abraham Lincoln dan para pemikir paling berpengaruh lainnya.

Setiap diskusi tentang di mana Bill menghabiskan uangnya tidak lengkap tanpa berbicara tentang Bill and Melinda Gates Foundation, yang bernilai lebih dari USD27 milyar. Dalam sebuah thread Ask Me Anything di reddit.com pada Januari 2014, Bill menjelaskan bahwa ia merasa penting untuk fokus pada masalah-masalah tertentu dengan kegiatan sosialnya. Untuk yayasan Bill and Melinda Gates Foundation, fokus global-nya adalah pada kesenjangan kesehatan, sementara untuk domestik (AS) fokus pada ketidaksetaraan pendidikan.


Usaha yang dilakukan oleh yayasan Bill Gates ini adalah bukti terbaik, bahwa bahkan sampai sekarang ia masih memiliki keberanian yang sama untuk bermimpi besar seperti ketika ia memulai Microsoft untuk pertama kali.

Bill Gates dan yayasannya telah berkomitmen secara terbuka untuk menghapuskan penyakit Polio dari muka bumi...(biarkanlah kalimat itu terngiang di telinga Anda untuk beberapa saat). Sementara, tujuan-tujuannya yang lain yang 'kurang ambisius' tapi punya dampak yang besar meliputi penelitian, pendistribusian vaksin baru, revolusi kondom, metode pengendalian kelahiran, dan menyediakan akses ke sumber-sumber air bersih. Yayasan ini tentu saja didanai oleh kontribusi Bill dan Melinda Gates, dan teman dekat mereka Warren Buffet.

Seperti Bill, Buffet juga termasuk di antara orang terkaya di dunia yang aneh. Buffet tinggal di rumah sederhana seluas 6.000 kaki persegi di Omaha, dan sampai tahun 2007 ia masih mengemudikan sendiri Lincoln Town 2001-nya. Dalam banyak hal, Buffet mirip dengan Bill Gates. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya pada 1995, dalam sebuah pertemuan yang menurut mereka berdua berlangsung singkat dan membosankan.

Buffet ingat, ia meminta saran dari mantan penulis Washington Post Meg Greenfield, yang juga menghadiri pertemuan itu, tentang berapa lama ia harus tetap sopan di depan Bill Gates. Secara mengejutkan, keduanya menjadi dekat. Cukup dekat untuk Buffet berjanji menyumbangkan USD4 miliar kepada Bill and Melinda Gates Foundation dalam satu dekade terakhir.


Sampai hari ini, Bill tetap menjadi seorang pemimpi dan eksentrik. Mungkin satu-satunya hal yang ia harapkan adalah 'jangan mati' dan menurut Bill sendiri, penyesalannya yang terbesar sejauh ini adalah tidak menguasai bahasa lain.

Sementara Bill menganggap dirinya ada di antara mereka yang berharap dunia akan menjadi tempat yang lebih baik dan nyaman untuk ditinggali, ia merasa bahwa, "amat egosentris bagi orang-orang kaya untuk mengeluarkan uang berapa pun jumlahnya agar mereka dapat hidup lebih lama sementara Malaria dan TBC terus mewabah di seluruh dunia."

Di luar pekerjaannya di Microsoft atau kesibukan dengan yayasannya, Bill lebih suka menghabiskan waktunya bermain tenis, membaca, dan tur 'di lokasi menarik' dengan anak-anaknya ... seperti ke tempat pembuangan sampah, pembangkit listrik, silo rudal (tempat penampungan sisa-sisa rudal), dan situs ilmiah seperti Large Hadron Collider.

Sementara berkeliling tempat pembuangan sampah eksotis mungkin tidak berada di peringkat tertinggi dalam daftar fasilitas yang Anda harapkan untuk menjadi anak salah satu orang terkaya di dunia, ternyata fasilitas yang diberikan Bill Gates untuk anak-anaknya cukup terbatas.

Foto: Anak-anak Bill Gates, perhatikan laptop yang mereka gunakan (Apple) bukan komputer sang ayah (Microsoft)

Bill dan Melinda telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka setuju dengan filosofi warisan Buffet, yaitu sebagian besar kekayaan mereka akan dihibahkan untuk kegiatan amal sosial, bukan kepada anak-anak mereka.

Bill dan istrinya telah berikrar dalam Giving Pledge pada 2010, bersama Warren Buffet, bahwa mereka telah berjanji untuk paling tidak menyumbangkan setengah dari kekayaan mereka untuk amal. Sejauh ini, 81 milyarder telah menandatangani kesepakatan tersebut.

Orang mungkin bertanya-tanya berapa banyak warisan yang akan diterima anak-anak Bill Gates nantinya. Berbeda dengan Paris Hilton, anak-anak Bill Gates hanya akan memiliki, "kebebasan untuk melakukan apapun, tetapi tidak dihujani uang yang membuat mereka bisa pergi ke manapun dan tidak melakukan apa-apa."

Baiklah, mungkin anak-anak Bill Gates tidak menjadi seorang miliarder karena warisannya, tapi setidaknya mereka akan memiliki gadget terbaik di dunia mengingat ayah mereka adalah salah satu bapak komputer dunia bukan? Ternyata tidak.

Dalam sebuah wawancara tahun 2013, Bill Gates menguraikan tentang tugasnya sebagai orangtua dan kehidupan sehari-hari keluarganya. Anak-anak Bill mendapatkan pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Mereka melakukan pekerjaan rumah tangga dan mendapatkan tunjangan sederhana, menghadiri gereja pada hari Minggu, melakukan perjalanan dengan orang tua mereka, dan mereka harus menunggu sampai berumur 13 tahun sebelum dapat memiliki ponsel.

Walau diprotes oleh anak mereka yang paling kecil (Phoebe), Bill dan Melinda telah memutuskan bahwa 13 tahun adalah "usia yang tepat" untuk memiliki sebuah ponsel, usia yang sama saat Bill Gates pertama kali belajar membuat program dengan BASIC.

Bill Gates menjalani hidup yang kadang-kadang bisa sangat mewah, dan dia punya beberapa 'mainan serius' yang untuk sebagian besar orang hanyalah mimpi, tapi ia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk orang lain. Entah itu melalui kegiatan amal atau mendanai yayasannya. Sebagian besar pengeluaran Bill adalah untuk orang lain. Bill Gates mungkin lebih kaya dari populasi penduduk di beberapa negara, tapi ia masih menikmati kesenangan sederhana seperti orang pada umumnya.

Dan seperti petuah bijak orang tua dahulu yang menganjurkan orang untuk banyak beramal dan jangan takut miskin karenanya, ternyata benar terjadi pada Bill Gates. Setelah mengeluarkan miliaran dollar untuk kegiatan sosial, ia ternyata tidak jatuh miskin. Bahkan menurut Forbes The World's Billionaires 2015 ranking (Real Time), Bill Gates masih menduduki peringkat satu orang terkaya di dunia.

Foto: Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates

Sumber:

Share this

Lahir di Padang, Sumatera Barat pada akhir tahun 1993, blogger rupawan ini lebih dikenal dengan nickname hideatsa. Memiliki kredibilitas yang mumpuni dalam bidang copy-paste. Meskipun tampan, ia juga baik hati dan tidak sombong.

Related Posts