Dedikasi dan rasa cinta, dua hal yang cukup untuk menjadi motor pendorong bagi seseorang untuk melakukan apa saja dan mencapai apa yang ia inginkan dalam hidup. Tak terkecuali bagi seorang penyandang tunanetra.
Terry Garrett, seorang gamer tunanetra, hidup dengan sebuah misi yang cukup mengagumkan di industri game, bahwa terlepas dari fakta bahwa ia adalah seorang tunanetra, ia berambisi untuk menyelesaikan sebuah game tiga dimensi seperti halnya gamer normal pada umumnya. Fakta bahwa video game adalah produk hiburan yang menitikberatkan pada stimulus visual bukanlah halangan sama sekali.
Dimulai di tahun 2011, Garrett memulai permainan berjudul “The Legend of Zelda: Ocarina of Time” yang dulu dirilis di konsol Nintendo 64. Dia memulainya pada tanggal 8 Mei 2011. Kini, hampir 5 tahun setelahnya, game ini akhirnya berhasil ia rampungkan.
Bagaimana caranya? Kuncinya ada di kesabaran. Terry yang kini tengah mempelajari engineering di University of Colorado menggunakan suara yang dihasilkan di dalam game, baik dari suara teman Link (sang tokoh utama) yang bernama Navi, musuh, maupun suara senjata yang terkena dinding sebagai pemandu. Ia juga memainkan game ini dengan menggunakan emulator di PC miliknya untuk memungkinkan proses Quick Save dan Quick Load untuk membuatnya lebih “mudah”. Sisanya? Proses trial dan error. Banyak proses trial dan error yang ia lalui demi bisa menamatkan game ini. Terry sendiri merilis video dirinya memainkan game ini, lengkap dengan penjelasan untuk setiap progress yang berhasil ia capai.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu memiliki game yang belum tamat hingga kini? Jangan kalah dengan Terry.
Sumber:
EmoticonEmoticon