Lain lubuk lain ikannya. Begitulah pepatah yang berarti perbedaan adat
dan tradisi di suatu tempat. Sebuah kebiasaan yang dianggap wajar di
suatu daerah bisa saja merupakan hal paling tabu di daerah lain.
Demikian juga sebaliknya.
Berbagai wilayah di bumi ini punya ragam adat yang unik dan cocok menggambarkan pepatah di atas. Ada baiknya kita ketahui, siapa tahu suatu saat berkunjung ke negara tersebut maka tak akan canggung lagi dengan kebiasaan setempat. Contoh-contohnya terlihat di bawah ini.
1. Menambahkan garam pada makanan
Berbagai wilayah di bumi ini punya ragam adat yang unik dan cocok menggambarkan pepatah di atas. Ada baiknya kita ketahui, siapa tahu suatu saat berkunjung ke negara tersebut maka tak akan canggung lagi dengan kebiasaan setempat. Contoh-contohnya terlihat di bawah ini.
1. Menambahkan garam pada makanan
Di Indonesia, kita bebas menambahkan garam, lada, saus ataupun kecap
sesuai selera ketika makan di restoran atau ketika diundang makan di
rumah teman. Namun, jangan lakukan kebiasaan tersebut ketika kamu
mengunjungi Mesir. Menambahkan garam, gula, dan sebagainya pada masakan
yang telah dihidangkan dianggap tak sopan di negara tersebut. Pasalnya,
orang yang memasak makanan akan langsung berpikiran bahwa sang tamu
tidak menyukai rasa masakan yang mereka hidangkan.
2. Menulis dengan tinta merah
Mungkin kamu adalah tipe orang kreatif dan ceria yang menyukai warna-warna cerah. Namun, sebaiknya hindari menulis dengan tinta merah dan gunakan pulpen dengan warna netral seperti hitam atau biru. Tulisan dengan tinta merah dianggap tak sopan di Indonesia. Sementara itu, di Korea Selatan, penulisan nama orang dengan menggunakan tinta merah menunjukkan bahwa orang tersebut sudah meninggal dunia.
3. Membenturkan gelas
Di beberapa negara, bersulang sambil saling membenturkan gelas sebelum minum dianggap sebagai gesture yang melambangkan penghormatan, sopan santun, atau perayaan atas suatu kejadian. Hal yang sama tak berlaku di Hungaria. Negara tersebut menganggap bersulang sambil membenturkan gelas adalah sebuah tindakan penghinaan. Ada sejarah kelam dibalik pandangan tersebut. Ternyata, pada masa peperangan antara Austria dan Hungaria, tentara Austria pernah bersulang dengan mendentingkan gelas untuk merayakan kematian 13 pimpinan prajurit Hungaria.
4. Makan tanpa sendok garpu
2. Menulis dengan tinta merah
Mungkin kamu adalah tipe orang kreatif dan ceria yang menyukai warna-warna cerah. Namun, sebaiknya hindari menulis dengan tinta merah dan gunakan pulpen dengan warna netral seperti hitam atau biru. Tulisan dengan tinta merah dianggap tak sopan di Indonesia. Sementara itu, di Korea Selatan, penulisan nama orang dengan menggunakan tinta merah menunjukkan bahwa orang tersebut sudah meninggal dunia.
3. Membenturkan gelas
Di beberapa negara, bersulang sambil saling membenturkan gelas sebelum minum dianggap sebagai gesture yang melambangkan penghormatan, sopan santun, atau perayaan atas suatu kejadian. Hal yang sama tak berlaku di Hungaria. Negara tersebut menganggap bersulang sambil membenturkan gelas adalah sebuah tindakan penghinaan. Ada sejarah kelam dibalik pandangan tersebut. Ternyata, pada masa peperangan antara Austria dan Hungaria, tentara Austria pernah bersulang dengan mendentingkan gelas untuk merayakan kematian 13 pimpinan prajurit Hungaria.
4. Makan tanpa sendok garpu
Norwegia termasuk salah satu negara yang sangat mementingkan tata krama
saat makan (table manners). Sendok, garpu, pisau, dan peralatan lainnya
harus selalu digunakan ketika makan. Makan lahap dengan menggunakan
tangan dianggap tak sopan di Norwegia, begitu pula halnya dengan
mengobrol, mendentingkan sendok atau garpu ke piring, bersendawa,
mengunyah makanan sambil bersuara.
5. Memberikan hadiah berupa benda tajam
Meskipun temanmu di Belanda hobi memasak, jangan pernah memberikan hadiah pisau kepadanya. Mengapa? Ternyata, warga Belanda percaya bahwa memberikan hadiah berupa benda-benda tajam akan memdatangkan kesialan. Untuk amannya, jika ada teman Belandamu yang ulang tahun, berikan saja mereka benda-benda yang empuk dan lembut seperti boneka, bantal, atau selimut.
6. Datang tepat waktu
Jam karet menjadi salah satu kebiasaan warga Indonesia yang paling menyebalkan. Ternyata, kebiasaan tersebut malah dianggap sopan di Venezuela. Justru, kamu akan dianggap tak sopan jika datang terlalu cepat atau tepat waktu saat diundang ke pesta. Sang tuan rumah akan merasa kamu terlalu bersemangat atau malah serakah dan ingin segera mencicipi hidangan-hidangan pesta. Waktu yang aman untuk datang ke pesta di Venezuela adalah sekitar 10-15 menit setelah jadwal yang ditentukan.
7. Bayar makanan masing-masing
Mau makan gratis di restoran? Gampang. Syaratnya, kamu harus punya teman di Turki. Ya, warga Turki senang membayarkan makanan untuk teman-teman yang mereka ajak makan. Dijamin mereka akan menolak jika kamu berbasa-basi akan membayar tagihan makanmu sendiri. Bagaimana cara membalas kebaikan mereka? Simpel saja. Kamu tinggal mengajak mereka makan di restoran dan membayarkan tagihan makanan mereka.
8. Memberikan bunga
5. Memberikan hadiah berupa benda tajam
Meskipun temanmu di Belanda hobi memasak, jangan pernah memberikan hadiah pisau kepadanya. Mengapa? Ternyata, warga Belanda percaya bahwa memberikan hadiah berupa benda-benda tajam akan memdatangkan kesialan. Untuk amannya, jika ada teman Belandamu yang ulang tahun, berikan saja mereka benda-benda yang empuk dan lembut seperti boneka, bantal, atau selimut.
6. Datang tepat waktu
Jam karet menjadi salah satu kebiasaan warga Indonesia yang paling menyebalkan. Ternyata, kebiasaan tersebut malah dianggap sopan di Venezuela. Justru, kamu akan dianggap tak sopan jika datang terlalu cepat atau tepat waktu saat diundang ke pesta. Sang tuan rumah akan merasa kamu terlalu bersemangat atau malah serakah dan ingin segera mencicipi hidangan-hidangan pesta. Waktu yang aman untuk datang ke pesta di Venezuela adalah sekitar 10-15 menit setelah jadwal yang ditentukan.
7. Bayar makanan masing-masing
Mau makan gratis di restoran? Gampang. Syaratnya, kamu harus punya teman di Turki. Ya, warga Turki senang membayarkan makanan untuk teman-teman yang mereka ajak makan. Dijamin mereka akan menolak jika kamu berbasa-basi akan membayar tagihan makanmu sendiri. Bagaimana cara membalas kebaikan mereka? Simpel saja. Kamu tinggal mengajak mereka makan di restoran dan membayarkan tagihan makanan mereka.
8. Memberikan bunga
Bunga kerap disebut sebagai lambang cinta. Tak heran jika bunga dan
cokelat menjadi hadiah terpopuler yang diberikan pada perayaan
Valentine. Namun, bunga sama sekali bukan hadiah yang menyenangkan di
Cina. Bunga kerap diasosiasikan dengan kematian. Jadi, memberikan bunga
pada seseorang di Cina artinya mendoakan orang tersebut agar cepat mati.
Selain bunga, benda-benda yang tak boleh diberikan sebagai hadiah di
Cina adalah jam, sapu tangan, dan sandal jerami.
9. Memotret orang
Sebagian besar orang di dunia suka difoto, kecuali selebriti dunia yang sudah lelah dengan paparazzi atau warga Ghana. Ya, warga Ghana! Mengapa warga Ghana tak suka difoto? Rupanya, mereka takut kalau jiwa mereka akan tercuri jika difoto oleh seseorang. Jadi, jangan repot-repot membeli kamera DSLR yang super mahal jika kamu berencana berlibur ke Ghana untuk memotret kehidupan penduduk asli sana.
10. Bergandengan tangan
Berjalan sambil bergandengan tangan menunjukkan pertemanan dan keakraban di Indonesia dan di negara-negara mayoritas Muslim. Namun di negara-negara barat, tindakan tersebut ternyata dianggap menunjukkan orientasi seksual seseorang, khususnya jika yang bergandengan tangan adalah 2 pria dewasa. Berjalan sambil bergandengan tangan sesama pria di Amerika Serikat atau Kanada, warga lokal akan langsung beranggapan bahwa kamu dan temanmu sebagai pasangan gay.
9. Memotret orang
Sebagian besar orang di dunia suka difoto, kecuali selebriti dunia yang sudah lelah dengan paparazzi atau warga Ghana. Ya, warga Ghana! Mengapa warga Ghana tak suka difoto? Rupanya, mereka takut kalau jiwa mereka akan tercuri jika difoto oleh seseorang. Jadi, jangan repot-repot membeli kamera DSLR yang super mahal jika kamu berencana berlibur ke Ghana untuk memotret kehidupan penduduk asli sana.
10. Bergandengan tangan
Berjalan sambil bergandengan tangan menunjukkan pertemanan dan keakraban di Indonesia dan di negara-negara mayoritas Muslim. Namun di negara-negara barat, tindakan tersebut ternyata dianggap menunjukkan orientasi seksual seseorang, khususnya jika yang bergandengan tangan adalah 2 pria dewasa. Berjalan sambil bergandengan tangan sesama pria di Amerika Serikat atau Kanada, warga lokal akan langsung beranggapan bahwa kamu dan temanmu sebagai pasangan gay.
Sumber:
voucherhotel
voucherhotel
EmoticonEmoticon