KOI-314c, Planet Baru Seukuran Bumi Berjarak 200 Tahun Cahaya

February 11, 2015
Planet KOI-314c adalah yang paling ringan memiliki massa hampir sama dengan Bumi, tetapi ukuran fisik diameter 60 persen lebih besar sehingga kemungkinan besar permukaan dipenuhi suasana gas yang sangat tebal. Planet KOI-314c memiliki massa yang sama dengan Bumi tetapi tidak sama dengan Bumi.

Temuan ini membuktikan bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas antara dunia berbatu seperti Bumi dan planet lain yang memiliki kondisi suasana gas dan air. David Kipping, salah satu ilmuwan dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) mempresentasikan temuan planet KOI-314c disebuah konfrensi pers pada pertemuan American Astronomical Society yang ke-223 tanggal 6 Januari 2014, dan penelitian ini di danai oleh NASA dan National Science Foundation.

Temuan Planet KOI-314c Dan KOI-314b


Tim ilmuwan telah mendapatkan karakteristik planet dengan menggunakan data dari pesawat teleskop NASA Kepler, dimana mereka menemukan planet KOI-314c mengorbit pada bintang kerdil merah yang terletak sekitar 200 tahun cahaya. Planet ini mengelilingi bintangnya setiap 23 hari, kemungkinan suhu permukaan berkisar 220 derajat Fahreinheit dan dianggap terlalu panas untuk dijadikan zona layak huni.

Dalam mengukur massa planet KOI-314c, tim ilmuwan mengandalkan teknik berbeda yang disebut sebagai variasi waktu transit (TTV). Metode ini hanya dapat digunakan ketika lebih dari satu planet yang mengorbit pada bintang induk, dimana nantinya gravitasi kedua planet saling tarik menarik. Penelitian ini lebih fokus pada planet yang bergerak daripada mengamati bintang yang bergerak, karena dari sini mereka mampu menemukan dua planet yang terkunci dalam sistem bintang induknya.

Planet KOI-314c

Tehnik TTV merupakan metode yang sangat ampuh untuk menemukan dan mempelajari exoplanet dan telah digunakan sejak tahun 2010. Pada saat itu Kepler mendeteksi planet lain yang mengorbit bintangnya selama 19,2 hari pada jarak 13 juta mil, sementara planet lainnya mengorbit sekali dalam 38,9 hari pada jarak 21 juta mil. Temuan dua planet pada waktu itu (Kepler 9b dan 9c) didasarkan tujuh bulan pengamatan pada lebih dari 156 ribu bintang yang dipantau perubahan kecerahannya.

Potensi yang diperoleh dari tehnik TTV terlihat ketika planet ber-massa lebih rendah muncul di dalam sistem bintang, sehingga sangat sulit mempelajarinya menggunakan teknik tradisional. Tehnik ini nantinya akan terus digunakan astronom untuk menemukan exoplanet dan pencarian exomoon, dimana harapan zona layak huni masih menjadi prioritas pencarian planet baru. Diantara sistem bintang yang telah ditemukan (triple hingga multiple) masih banyak exoplanet yang belum terdeteksi, bahkan para astronom meyakini bahwa kemungkinan besar benda apapun di alam semesta memiliki kembaran yang sama persis, begitu pula dengan planet Bumi.

Sampai saat ini, ilmuwan dan astronom masih terus mencari keberadaan zona layak huni, tetapi bukan berarti manusia akan berpindah ke planet tersebut karena jarak dan waktu tidak memungkinkan, melainkan untuk menemukan kehidupan lain. Jika sebuah planet sangat mirip kondisinya (suasana dan fisik) dengan Bumi, tidak menutup kemungkinan bahwa makhluk lain berada disana, atau mungkin manusia bisa berkomunikasi dengan mereka. 

Planet KOI-314c diperkirakan memiliki suasana signifikan dengan adanya hidrogen dan helium setebal ratusan kilometer. Permukaannya kemungkinan 30 persen terdiri dari materi padat daripada air, seakan-akan planet ini sedang direbus radiasi bintangnya dan sebagian gas atmosfer perlahan menghilang seiring berjalannya waktu. Para peneliti mencoba mengukur massa dengan cara memeriksa getaran kecil dari bintang induk yang disebabkan gravitasi planet. Metode kecepatan radial ini dinilai sangat sulit untuk planet seukuran massa Bumi.

Planet kedua yang berhasil ditemukan adalah KOI-314b, dimana ukurannya diduga juga sama seperti planet KOI-314c tetapi secara signifikan lebih padat atau sekitar empat kali massa Bumi. Planet KOI-314b mengorbit bintang induk setiap 13 hari, jauh lebih cepat dibanding planet tetangganya. Kedua planet ini ditemukan secara kebetulan ketika mereka menjelajah data Kepler untuk mencari exomoon, tetapi sebaliknya mereka menemukan exoplanet.


Sumber : http://www.isains.com/2014/01/koi-314c-planet-baru-seukuran-bumi.html#ixzz3RFjEq3h8
Follow us: @idsains on Twitter

Share this

Lahir di Padang, Sumatera Barat pada akhir tahun 1993, blogger rupawan ini lebih dikenal dengan nickname hideatsa. Memiliki kredibilitas yang mumpuni dalam bidang copy-paste. Meskipun tampan, ia juga baik hati dan tidak sombong.

Related Posts