Sains memang
tak akan pernah berhenti menyuguhkan kejutan-kejutan untuk para penikmatnya.
Sebelumnya, hewan-hewan yang seringkali disebutkan memiliki kecerdasan tinggi
biasanya tak jauh dari lumba-lumba, simpanse, anjing, dan sejenisnya. Namun,
berdasarkan suatu penelitian terbaru, ternyata ditemukan bahwa burung gagak
juga memiliki tingkat kecerdasan yang terbilang tinggi, terutama bila diukur
menurut kemampuan menghubungkan konsep-konsep.
Burung gagak
dapat mengingat muka dan menggunakan perkakas. Penelitian terkini juga
menunjukkan mereka memiliki kekuatan otak untuk mengerjakan tugas pencocokan
tingkat tinggi. Dipandang dari kemampuan relasional tersebut, kecerdasan burung
gagak mungkin dapat disejajarkan dengan kera dan monyet, bahkan manusia,
seperti yang dikutip liputan6.com dari
Futurity.org
“Apa yang
telah dilakukan oleh burung gagak itu merupakan hal yang fenomenal,” ucap Ed
Wasserman, profesor psikologi di Universitas Iowa di Kota Iowa, Amerika
Serikat.
Menurut
Wasserman, hasil penelitian terhadap kecerdasan gagak memang menakjubkan.
“Percobaan ini telah dilakukan sebelumnya pada kera dan monyet, dan kini kita
sekarang melakukannya pada seekor burung.”
“Namun bukan
sembarang burung, melainkan burung yang otaknya istimewa dibandingkan burung
lain sebagaimana istimewanya otak kera di kalangan mamalia,” sambung dia.
Dalam
terbitan Current Biology, dua ekor burung gagak yang berusia lebih dari 2 tahun
ditempatkan di dalam kandang kawat dan disodorkan nampan plastik berisi 3
mangkuk kecil yang salah satunya berisi makanan.
Semua
mangkuk itu ditutup dengan kartu-kartu berpola tertentu. Setelah dilakukan
berulang kali, gagak itu mampu menghubungkan pola gambar tertentu pada kartu
penutup dengan keberadaan makanan dalam mangkuk.
Direktur
Penelitian di University of Aix-Marseille di Prancis, Joel Fagot, sepakat bahwa
hasil yang didapat telah merombak pandangan bentuk kecerdasan yang canggih
hanya didapati pada spesies manusia ‘cerdas’.
“Bukti-bukti
yang ada menyebutkan bahwa hewan-hewan dapat melakukan lebih daripada yang kita
duga,” ujar dia.
Yayasan
Penelitian Dasar Rusia pun mendukung penelitian ini. Anna Smirnova, Zoya Zorina
dan Tanya Obozova adalah para peneliti di Lomonosov Moscow State University
yang menjadi penulis bersama dalam penelitian tersebut.
EmoticonEmoticon