Sekjen PSSI Nugraha Besoes saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa tidak mengelak jika Indonesia dicoret FIFA dalam keikutsertaannya pada bidding pelaksanaan olah raga terpopuler di dunia itu.
"Saya sudah mendengar informasi itu. Saat ini kami hanya menunggu sikap pasti dari FIFA saja," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meloloskan pada proses bidding Piala Dunia 2022.
Namun demikian, kata dia, ada beberapa persyaratan keikutsertaan bidding yang belum terpenuhi hingga batas yang ditetapkan FIFA berakhir. Sesuai dengan keputusan FIFA batas akhir pemenuhan persyaratan bidding adalah tanggal 9 Ferbruari 2010 lalu.
Indonesia dicoret menjadi peserta bidding Piala Dunia 2022 setelah tidak mendapatkan dukungan dan jaminan dari pemerintah. Padahal, dukungan dan jaminan dari pemerintah merupakan syarat yang harus terpenuhi.
Dukungan dari pemerintah yang dibutuhkan termasuk dukungan dari sembilan departemen itu di antaranya, Departemen Imigrasi, Perhubungan, Keuangan, Luar Negeri, Hukum dan HAM, Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata, Komunikasi dan Informasi serta Departemen Pertahanan.
Pada tahapan bidding, Indonesia sudah masuk tahap 14 dari 19 tahap yang harus dijalani. Setelah megumpulan dukungan dari pemerintah yang seharusnya 9 Februari lalu, selanjutnya menuju assessment pada 14 Mei mendatang. Proses bidding selesai ketika FIFA memutuskan status tuan rumah pada Desember tahun ini.
Dalam bidding PD 2022, Indonesia seharusnya bersaing dengan 10 negera menyusul mundurnya Meksiko. 10 negara itu adalah Australia, Inggris, Belgia, Belanda, Korea, Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Spanyol dan Portugal serta Qatar.
dikupas dari :antara.co.id
EmoticonEmoticon