Pasti anda belum tahu, bagaimana bentuk sepeda motor pertama di dunia.
Sepeda motor pertama di duia adalah Hildebrand & Wolfmüller
motorcycle.
Motor ini dibuat pada tahun 1895. Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler dan bermesin 1.500 cc. Kakak beradik, Hendry dan Wilhelm mengembangkan motor ini bekerjasama dengan Alois Wolfmuller dan seorang mekanik bernama Hans Geisenhof.
Motor ini dibuat pada tahun 1895. Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler dan bermesin 1.500 cc. Kakak beradik, Hendry dan Wilhelm mengembangkan motor ini bekerjasama dengan Alois Wolfmuller dan seorang mekanik bernama Hans Geisenhof.
Namanya juga jaman dulu alias jadul, walau bermesin besar, ternyata tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5 hp saja pada 240 rpm.
Irlandia akhirnya
mengeluarkan sebuah Undang-undang yang akan memancing reaksi keras dari
gereja katolik roma. Irlandia akhirnya memutuskan untuk melegalisasikan
aborsi dalam kasus khusus yang menyangkut resiko hidup sang ibu setelah
kematian Savita Halappanavar yang meninggal setelah ditolak aborsi.
Namun tindak aborsi tetap merupakan pelanggaran pidana jika terjadi
tanpa alasan yang kuat seperti untuk menyelamatkan jiwa sang ibu, hal
ini juga menurut pemerintah Irlandia dapat mengurangi tingkat bunuh diri
yang disebabkan oleh penyakit akibat kehamilan.
Pemerintah Irlandia lewat Menteri Kesehatannya Dr. James Reilly,
mengatakan sangat sadar akan kepekaan dan efek yang akan timbul seputar
isu ini.
“saya tahu bahwa kebanyakan orang memiliki pandangan pribadi mengenai
hal ini Namun, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa keselamatan
ibu hamil di Irlandia tetap diutamakan” kata Dr Reilly.
“Kita harus memenuhi kewajiban kita untuk menyelamatkan dan merawat
mereka, dengan tujuan itu, kami akan menjelaskan dalam undang-undang dan
peraturan apa yang tersedia bagi wanita yang sedang hamil dan
mendapatkan ancaman karena kehamilannya. Kami juga akan menjelaskan
aturan hukum yang mengatur para dokter yang berhak melakukan tindakan
penghentian kehamilan tersebut.”
Pelegalan aborsi diyakini mampu mengurangi tak hanya tindak bunuh diri
dan kematian ibu hamil, namun juga tindak aborsi ilegal yang sering
muncul dan dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan justru
membahayakan ibu dan janin.
abor 21 Irlandia Legalkan Aborsi
Kematian Savita Halappanavar
Langkah ini dilakukan tujuh minggu setelah kematian Savita Halappanavar.
Savita, seorang dokter gigi berusia 31 tahun yang berasal dari India,
sedang menjalani minggu ke-17 kehamilannya ketika ia menderita nyeri
punggung dan tes mengungkapkan bahwa dia akan kehilangan bayinya.
Meskipun permohonan yang berulang-ulang dan selalu kesakitan selama tiga
hari, dokter menolak untuk melakukan terminasi karena mereka masih bisa
mendengar detak jantung janin dan, menurutnya : “Ini adalah negara
Katolik”.
Kondisi Savita pun secara cepat memburuk dan ia meninggal setelah
menderita septicemia empat hari setelah kematian bayinya. Meninggalkan
suami dan keluarganya sedih dan marah.
Kasus ini mendorong protes publik di seluruh dunia dan menyerukan
pemerintah Irlandia untuk melegalkan aborsi. 20 tahun lalu seorang
gadis 14 tahun, yang telah diperkosa akhirnya bunuh diri karena dia
tidak bisa mendapatkan aborsi legal setelah sebelumnya mengalami
keguguran.
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
Irlandia akhirnya
mengeluarkan sebuah Undang-undang yang akan memancing reaksi keras dari
gereja katolik roma. Irlandia akhirnya memutuskan untuk melegalisasikan
aborsi dalam kasus khusus yang menyangkut resiko hidup sang ibu setelah
kematian Savita Halappanavar yang meninggal setelah ditolak aborsi.
Namun tindak aborsi tetap merupakan pelanggaran pidana jika terjadi
tanpa alasan yang kuat seperti untuk menyelamatkan jiwa sang ibu, hal
ini juga menurut pemerintah Irlandia dapat mengurangi tingkat bunuh diri
yang disebabkan oleh penyakit akibat kehamilan.
Pemerintah Irlandia lewat Menteri Kesehatannya Dr. James Reilly,
mengatakan sangat sadar akan kepekaan dan efek yang akan timbul seputar
isu ini.
“saya tahu bahwa kebanyakan orang memiliki pandangan pribadi mengenai
hal ini Namun, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa keselamatan
ibu hamil di Irlandia tetap diutamakan” kata Dr Reilly.
“Kita harus memenuhi kewajiban kita untuk menyelamatkan dan merawat
mereka, dengan tujuan itu, kami akan menjelaskan dalam undang-undang dan
peraturan apa yang tersedia bagi wanita yang sedang hamil dan
mendapatkan ancaman karena kehamilannya. Kami juga akan menjelaskan
aturan hukum yang mengatur para dokter yang berhak melakukan tindakan
penghentian kehamilan tersebut.”
Pelegalan aborsi diyakini mampu mengurangi tak hanya tindak bunuh diri
dan kematian ibu hamil, namun juga tindak aborsi ilegal yang sering
muncul dan dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan justru
membahayakan ibu dan janin.
abor 21 Irlandia Legalkan Aborsi
Kematian Savita Halappanavar
Langkah ini dilakukan tujuh minggu setelah kematian Savita Halappanavar.
Savita, seorang dokter gigi berusia 31 tahun yang berasal dari India,
sedang menjalani minggu ke-17 kehamilannya ketika ia menderita nyeri
punggung dan tes mengungkapkan bahwa dia akan kehilangan bayinya.
Meskipun permohonan yang berulang-ulang dan selalu kesakitan selama tiga
hari, dokter menolak untuk melakukan terminasi karena mereka masih bisa
mendengar detak jantung janin dan, menurutnya : “Ini adalah negara
Katolik”.
Kondisi Savita pun secara cepat memburuk dan ia meninggal setelah
menderita septicemia empat hari setelah kematian bayinya. Meninggalkan
suami dan keluarganya sedih dan marah.
Kasus ini mendorong protes publik di seluruh dunia dan menyerukan
pemerintah Irlandia untuk melegalkan aborsi. 20 tahun lalu seorang
gadis 14 tahun, yang telah diperkosa akhirnya bunuh diri karena dia
tidak bisa mendapatkan aborsi legal setelah sebelumnya mengalami
keguguran.
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
Irlandia akhirnya
mengeluarkan sebuah Undang-undang yang akan memancing reaksi keras dari
gereja katolik roma. Irlandia akhirnya memutuskan untuk melegalisasikan
aborsi dalam kasus khusus yang menyangkut resiko hidup sang ibu setelah
kematian Savita Halappanavar yang meninggal setelah ditolak aborsi.
Namun tindak aborsi tetap merupakan pelanggaran pidana jika terjadi
tanpa alasan yang kuat seperti untuk menyelamatkan jiwa sang ibu, hal
ini juga menurut pemerintah Irlandia dapat mengurangi tingkat bunuh diri
yang disebabkan oleh penyakit akibat kehamilan.
Pemerintah Irlandia lewat Menteri Kesehatannya Dr. James Reilly,
mengatakan sangat sadar akan kepekaan dan efek yang akan timbul seputar
isu ini.
“saya tahu bahwa kebanyakan orang memiliki pandangan pribadi mengenai
hal ini Namun, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa keselamatan
ibu hamil di Irlandia tetap diutamakan” kata Dr Reilly.
“Kita harus memenuhi kewajiban kita untuk menyelamatkan dan merawat
mereka, dengan tujuan itu, kami akan menjelaskan dalam undang-undang dan
peraturan apa yang tersedia bagi wanita yang sedang hamil dan
mendapatkan ancaman karena kehamilannya. Kami juga akan menjelaskan
aturan hukum yang mengatur para dokter yang berhak melakukan tindakan
penghentian kehamilan tersebut.”
Pelegalan aborsi diyakini mampu mengurangi tak hanya tindak bunuh diri
dan kematian ibu hamil, namun juga tindak aborsi ilegal yang sering
muncul dan dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan justru
membahayakan ibu dan janin.
abor 21 Irlandia Legalkan Aborsi
Kematian Savita Halappanavar
Langkah ini dilakukan tujuh minggu setelah kematian Savita Halappanavar.
Savita, seorang dokter gigi berusia 31 tahun yang berasal dari India,
sedang menjalani minggu ke-17 kehamilannya ketika ia menderita nyeri
punggung dan tes mengungkapkan bahwa dia akan kehilangan bayinya.
Meskipun permohonan yang berulang-ulang dan selalu kesakitan selama tiga
hari, dokter menolak untuk melakukan terminasi karena mereka masih bisa
mendengar detak jantung janin dan, menurutnya : “Ini adalah negara
Katolik”.
Kondisi Savita pun secara cepat memburuk dan ia meninggal setelah
menderita septicemia empat hari setelah kematian bayinya. Meninggalkan
suami dan keluarganya sedih dan marah.
Kasus ini mendorong protes publik di seluruh dunia dan menyerukan
pemerintah Irlandia untuk melegalkan aborsi. 20 tahun lalu seorang
gadis 14 tahun, yang telah diperkosa akhirnya bunuh diri karena dia
tidak bisa mendapatkan aborsi legal setelah sebelumnya mengalami
keguguran.
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
Read more at http://uniqpost.com/57434/irlandia-legalkan-aborsi/
EmoticonEmoticon