Sejak zaman dahulu, beberapa tradisi meyakini keberadaan kisah alam bawah tanah yang saat ini disebut-sebut sebagai rongga Bumi. Mitologi ini dikaitkan dengan Yunani Hades, Nordic Svartalfheim, Neraka, dan Yahudi Sheol. Ketika Isaac Newton mengusulkan hukum gravitasi, Edmund Halley (astronom Inggris) menyatakan bahwa bumi terdiri dari bola konsentris yang disebut Komet Halley, dimana bagian dalam Bumi mungkin memiliki kehidupan dan diterangi oleh materi bercahaya. Kemudian pada tahun 1818, seorang veteran perang tahun 1812 bernama John Cleves Symmes Jr, mulai memperkenalkan ide bola konsentris dalam interior Bumi.
Mungkin, yang paling terkenal adalah novel Jules Verne berjudul "Journey to the Center of the Earth" yang ditulis pada tahun 1864. Kisah ini terinspirasi dari sebuah genre baru yang paling aneh, mengusung teori Bumi berongga dimana menurutnya Kutub Utara dianggap positif sedangkan interior Kutub Selatan dianggap negatif. Legenda Kutub Utara juga dikisahkan seorang pelaut Norwegia bernama Olaf Jansen, dimana sekoci Jansen berlayar melalui pintu masuk interior bumi di Kutub Utara. Selama bertahun-tahun, dia hidup bersama penduduk Agharta.
Agharta, Legenda Negeri Dunia Bawah Tanah
Ide Bumi berongga muncul dalam mitos dan legenda berbagai literatur dan budaya, legenda Yunani mengacu pada wilayah yang dikenal sebagai surga Hyperborea. Dimana penduduk Hyperborea menikmati kesehatan jauh lebih baik dan hidup selama 1000 tahun atau lebih tanpa mengalami penuaan. Legenda Cina dan Eskimo menceritakan pintu di Utara menuju dunia bawah tanah, mereka percaya alam bawah tanah merupakan surga dan sebagai tempat asal usul nenek moyang. Legenda Eskimo juga menyatakan bahwa surga bawah tanah sebagai tempat cahaya abadi dimana matahari tidak pernah terbenam. Dalam literatur Islam, disebut-sebut bahwa Dzulkarnaen telah menutup lubang dengan cara membangun dinding yang kokoh diwilayah Timur.
Alexander Agung dan Christopher Columbus telah mengisyaratkan benda submersible tak dikenal, teks-teks ini dikaitkan dengan St Bartholomew yang berisi detail luar biasa tentang masalah benda tak dikenal. Naskah Yunani asli berada di Wina dan Yerusalem, mungkin ditulis sejak abad ke-5, disebutkan: "Dan keluarlah sebuah roda dari jurang maut". Fragmen Latin berasal dari abad ke-6 juga menyebutkan: "Dan sebuha roda keluar dari jurang".
Agharta, kota bawah tanah yang dibangun Atlantis sebagai tempat pengungsi yang disebabkan oleh peperangan, dan teori Huguenin menyebutkan bahwa piring terbang meruapakan pesawat Atlantis yang dibawa ke Dunia Subterranean sebelum terjadinya bencana yang menenggelamkan Atlantis. Melalui lubang di kutub, pintu yang mampu membawa seseorang menuju ke wilayah lain di Walhalla, istana emas kota Shamballah, ibukota Agharta dunia bawah tanah. Migrasi orang-orang Atlantis ke dunia bawah sebelum kehancuran Atlantis yang disebut dalam mitologi Teutonik sebagai Gotterdamerung atau 'Twilight Of The Gods'.
Beberapa mitos menceritakan sekelompok orang yang selamat dibawa oleh Nuh telah mengungsi didataran tinggi Brazil, disebut-sebut sebagai koloni Atlantis, dimana mereka membangun kota bawah tanah yang terhubung melalui terowongan untuk mencegah kehancuran yang disebabkan radioaktif dan banjir. Menurut catatan Plato, Atlantis tenggelam disebabkan serangkaian bencana sekitar 11,500 tahun yang lalu. Sekitar empat juta penduduk kehilangan nyawa, mereka yang lebih spiritual telah diperingatkan untuk segera melarikan diri ke Brasil, keturunan mereka masih tinggal di kota-kota bawah tanah.
Salah satu pemukim Jerman di Santa Catarina, Brasil, pernah menulis dan menerbitkan buku dalam bahasa Jerman tua, buku ini menggambarkan bumi berongga dengan matahari di tengahnya. Interior bumi disebutkan berpenghuni, bebas penyakit, ras berumur panjang dan memakan buah-buahan. Dunia bawah tanah ini terhubung melalui terowongan dipermukaan bumi, terbuka di Santa Catarina dan disekitar Brasil Selatan.
Penjelajah Rusia, Ferdinand Ossendowski pernah menulis sebuah buku berjudul 'Beasts, Men and Gods', disebutkan bahwa terowongan yang mengelilingi bumi berada dibawah Pasifik dan Samudra Atlantik yang dibangun penduduk dari peradaban pra-glasial Hyperborean yang berkembang didaerah kutub pada saat iklim masih tropis. Ras manusia ini memiliki kekuatan ilmiah dari suatu tatanan yang unggul, dan penemuan yang luar biasa, termasuk mesin terowongan yang saat ini belum terpecahkan.
Mongolia dihiasi dengan pegunungan mengerikan dan dataran tinggi menyimpan misteri tak terbatas yang dijaga para Lama merah dan kuning. Para penguasa Lhasa dan Ourga menjaga misteri ini, para orang tua di perbatasan Amyil mengatakan sebuah legenda tua bahwa suku Mongolia berusaha melarikan diri dari Genghis Khan, mereka bersembunyi di negeri bawah tanah. Dan dekat Nogan Lake, terdapat pintu Soyota sebagai jalan memasuki kerajaan Agharta. Setelah melalui pintu ini, para biksu memotong lidahnya untuk mencegahnya berbicara tentang misteri dunia bawah, dimasa tuanya mereka kembali ke pintu masuk gua dan menghilang ke dunia bawah.
Lebih dari enam ribu tahun yang lalu, orang suci menghilang ke bumi disertai dengan suku orang dan tidak pernah kembali ke permukaan. Dunia bawah juga dikunjungi orang lain seperti Cakya-Muni, Undur-Ghengen Paspa, Baber dan lain-lain, tidak ada yang tahu dimana mereka menemukan pintu masuk, beberapa sumber mengatakan di Afghanistan, ataupun India.
Banyak penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, tetapi mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang kepala Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang berbunyi 'Pintu ini menuju ke Agharta'. Chang Chum Ungern mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk Raja Dunia Bawah, dia kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Kemudian Chang Chum ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.
Banyak penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, tetapi mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang kepala Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang berbunyi 'Pintu ini menuju ke Agharta'. Chang Chum Ungern mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk Raja Dunia Bawah, dia kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Kemudian Chang Chum ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.
Teori Bumi Berongga
Pada tahun 1869, dokter Cyrus Teed mengungkapkan hipotesis Bumi berongga, bahwa manusia hidup dipermukaan Bumi, dan alam berputar dalam interior Bumi berongga yang disebut Koreshanity. Kemudian Teed mendirikan sebuah kultus agama pseudo yang disebut persatuan Koreshan berdasarkan konsep kosmologis yang tidak biasa. Pada tahun 1913, Marshall B Gardner pernah menerbitkan sebuah buku berjudul "A Journey to the Earth’s Interior" mengklaim bahwa bagian dalam bumi berlubang dan memiliki matahari, menurutnya bagian dalam bumi bisa dilalui dari kutub utara dan selatan.
Teori bumi berongga juga dikaitkan dengan Hitler dan Nazi Jerman, Nazi meyakini praktek okultisme termasuk astrologi, ramalan Nostradamus, dan teori bumi berongga atau Hohlweltlehre. Menurut kisah, Nazi pernah mengirim sekelompok ekspedisi dibawah pimpinan seorang ahli sinar inframerah, Heinz Fischer. Mereka menuju ke pulau Rugen di Baltik pada bulan April 1942, dimana salah satu tujuan misi tersbut untuk memastikan keberadaan Bumi berongga dan memata-matai armada Inggris. Astronom Gerald S Kuiper melaporkan:
"Admiral dan Angkatan Udara Jerman berpikir mampu mencari keberadaan armada Inggris karena cekungan bumi akan memfasilitasi pengamatan jarak jauh dengan menggunakan sinar infra merah."
Admiral Richard E Byrd dari Angkatan Laut Amerika Serikat terbang ke Kutub Utara pada tahun 1926 dan ke Kutub Selatan pada tahun 1929. Dalam buku harian yang ditulis Byrd menceritakan bahwa dirinya memasuki interior bumi dan bepergian diatas pegunungan dengan pemandangan hijau. Setelah menyeberangi danau bawah tanah dan sungai, dia menemukan kehidupan yang menyerupai hewan prasejarah, menemukan kota dan peradaban yang makmur dalam rongga Bumi.
Pada awal tahun 1939, ekspedisi kapal selam Nazi berhasil mengeksplorasi wilayah yang belum dipetakan di Antartika. New Swabia (Neuschwabenland), merupakan nama kartografi wilayah Antartika, diduga koloni Nazi pernah didirikan diwilayah ini. Pulau Rothschild sepanjang 39 kilometer tertutup es juga diduga berada di Antartika. Sementara menurut Rodney Cluff mengakui bahwa dirinya memmpunyai salinan surat yang diduga dikirim dari Karl Unger kapal U-boat 209 dipimpin Heinrich Brodda, disebutkan bahwa mereka telah mencapai alam bawah.
Setahun setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, Admiral Richard E Byrd dikabarkan memimpin 4000 pasukan militer AS, Inggris dan Australia untuk menginvasi wilayah Nazi di Antartika. Pada tanggal 5 Maret 1947 surat kabar El Mercurio, Santiago - Chili, menerbitkan artikel yang mengutip ucapan Byrd dalam sebuah wawancara dengan Lee van Atta 'On Board the Mount Olympus on the High Seas':
"....Admiral Byrd menyatakan bahwa hari ini dianggap penting bagi Amerika Serikat untuk memulai langkah-langkah pertahanan langsung terhadap wilayah permusuhan. Selain itu, Byrd menyatakan bahwa dia tidak ingin terlalu menakut-nakuti orang, tetapi kenyataan pahit bahwa dalam kasus perang baru daratan Amerika Serikat akan diserang oleh benda terbang yang mampu terbang dari kutub ke kutub dengan kecepatan luar biasa."
Bumi Berongga, Menurut Sains Adalah Porositas Bumi
Pada bulan Juni 2011, Peter Lindberg, Dennis Asberg dan tim Ocean X, menemukan anomali Laut Baltik dengan formasi batuan melingkar 60 meter didasar laut. Formasi ini bersandar pada pilar dan mencakup struktur yang tampilannya mirip dengan tangga, mengarah ke lubang yang gelap. Menurut ilmuwan, kemungkinan besar anomali ini merupakan formasi geologi alami. Tetapi anomali Laut Baltik mengganggu dan menonaktifkan semua peralatan elektronik. Kemudian spekulasi mulai bermunculan menyatakan bahwa struktur ini sebagai perangkat anti kapal selam Nazi ketika Perang Dunia II, dan ada yang menyebutnya sebagai piring terbang.
Menurut geologi modern, mereka mengaitkan legenda bumi berongga dengan porositas atau poros Bumi. Interior bumi berongga seperti sendok, gua bawah tanah dan evolusi porositas menentukan berbagai ukuran rongga. Porositas absolut merupakan total dari semua ruang kosong yang ada di interior bumi, kekosongan ruang dinyatakan sebagai persentase. Eksploitasi sumber daya alam seperti air dan minyak bumi tergantung pada sifat-sifat porositas, diaman semuai ini merupakan rasio volume void dengan total volume material.
Porositas merupakan kapasitas penyimpanan bahan geologi, secara tidak langsung Bumi hampa, sebagaimana ditentukan melalui retakan dan patahan yang merupakan bagian dari fungsi tekanan geologi.
Seperti yang telah dibahas dalam artikel terdahulu, reservoir air tiga kali volume samudra dunia berada dibawah permukaan bumi. Sementara dalam buku Jules Verne pernah menuliskan tentang lautan luas jauh didalam perut Bumi. Steve Jacobsen dari Northwestern University mengatakan, bahwa air yang tersembunyi mungkin berfungsi sebagai penyangga lautan dipermukaan bumi, hal ini menjelaskan mengapa jumlahnya sama selama jutaan tahun. Dia juga ingin mengetahui, apakah lautan dibawah permukaan bumi keseluruhannya sebagai penyangga, dan rongga Bumi bertindak seperti pompa untuk menjaga aliran air dan mengaktifkan proses geologi di permukaan seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi.
Dalam kajian teori relativitas umum Einstein, gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu. Akibatnya, jika sebuah objek mengalami pembalikan gravitasi dengan melewati pusat berrongga bumi, bisa juga mengalami pembalikan ruang-waktu, melalui waktu ke masa lalu pada zona ruang relativitas. Dalam eksperimen fisika Twin Paradox, pikiran manusia manusia mampu berjalan hingga ke ruang angkasa, dan juga menemukan dunia kembar identik yang berada dibawah Bumi.
sumber : isains.com
EmoticonEmoticon